Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cibiran Fadli Zon untuk Jokowi dan Balasan Maruarar untuk Prabowo

Kompas.com - 22/02/2019, 07:22 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Gerindra Fadli Zon dan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Maruarar Sirait sempat berdebat mengenai rekam jejak calon presiden yang mereka jagokan.

Perdebatan itu terjadi dalam sebuah acara diskusi bertajuk "Batasan Norma dalam Debat Capres" di media center DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Hadir pula Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja sebagai salah satu narasumber diskusi.

Mereka diundang untuk membahas polemik dugaan pelanggaran tata tertib debat kedua oleh calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.

Perdebatan bermula saat Fadli Zon menuturkan pandangannya mengenai penampilan kedua calon presiden dalam berdebat.

Baca juga: Mengapa Prabowo Tidak Menyerang Balik Jokowi?

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu  (17/2/2019).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Menurut dia, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tampil layaknya seorang negarawan yang menyentuh persoalan substantif, filosofis, dan strategis.

Sementara itu, Fadli menganggap Jokowi seperti sedang menjalani "managerial debate" karena terlalu banyak memaparkan data dan angka serta hal-hal teknis.

"Sebetulnya debat juga satu contest of character dari masing-masing kandidat bagaimana dia menempatkan diri," ujar Fadli.

"Apakah dia menempatkan diri sebagai seorang negarawan atau dia sebagai politisi, apakah dia sebagai manajer atau dia sebagai tukang. Diibaratkan begitu," tuturnya.

Baca juga: Jika Tak Mau Melawan, Seharusnya Prabowo Tawarkan Gagasan yang Lebih Baik dari Jokowi

Saat mendapat giliran berbicara, Maruarar membalas kritik yang dilontarkan Fadli. Maruarar mengatakan, Jokowi memang sudah terbiasa dihina oleh lawan politiknya.

Kendati demikian, kata Maruarar, masyarakat lebih melihat rekam jejak Jokowi sebagai pemimpin. Misalnya, saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden RI.

Terbukti Jokowi juga berhasil memperoleh suara terbanyak dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 dan Pilpres 2014.

Maruarar pun menyinggung catatan Prabowo yang tak pernah menang, baik ketika menjadi cawapres pada Pilpres 2009 maupun sebagai capres di Pilpres 2014.

"Terbukti Pak Jokowi enggak pernah kalah dalam kontestasi politik yang dipilih langsung oleh rakyat dan Bapak Prabowo kebetulan belum pernah menang, kecuali jadi Ketua Umum Gerindra," ucap Maruarar. Pernyataan politisi PDI-P itu lantas membuat sejumlah peserta diskusi tertawa kecil.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

Nasional
Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Nasional
Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Nasional
Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Nasional
Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Nasional
Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Nasional
Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Nasional
Yusril Kembali Klarifikasi Soal 'Mahkamah Kalkulator' yang Dikutip Mahfud MD

Yusril Kembali Klarifikasi Soal "Mahkamah Kalkulator" yang Dikutip Mahfud MD

Nasional
Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Nasional
Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Nasional
KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

Nasional
Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Nasional
Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Nasional
UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

Nasional
THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com