Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Akhmad Danial
Dosen dan Pengamat Komunikasi

Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; pengamat komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mengapa Prabowo Tidak Menyerang Balik Jokowi?

Kompas.com - 21/02/2019, 19:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Prabowo dan timnya lebih fokus pada upaya meraih suara mereka yang belum menentukan pilihan atau undecided voters. Hal itu dinilai akan berhasil dengan cara menyampaikan saja visi dan misinya terkait topik yang dibicarakan. Prabowo berupaya mengenalkan dirinya, tidak terlalu fokus pada lawan debatnya.

Meski begitu, Prabowo tampak setuju pada Neil Postman (1985) yang menyatakan, televisi adalah medium penyampaian pesan dalam bentuk citra visual, bukan ucapan.

Setiap acara televisi, bahkan debat capres, tidak dirakit untuk rangkaian teks yang “dibaca” atau paparan visi-misi yang “didengar”, tetapi tayangan yang “dilihat”. Karenanya, dia berusaha tampil dengan presidential look, mengharamkan pembacaan teks dan menampilkan retorika yang baik.

Kesadaran Prabowo bahwa acara debat capres di televisi adalah “panggung yang ditonton”, bisa dijadikan dasar penjelasan mengapa dia tidak tampil berlebihan menanggapi serangan kubu lawan.

Bagi Prabowo, jika dia terpancing dengan bersikap emosional bahkan menyerang balik, hal itu akan meneguhkan citranya selama ini sebagai sosok temperamental, bahkan psikopat. Karenanya, dia merespons santai dengan berjoget. Aksi panggung yang membuat frustasi.

Debat Jawa?

Belakangan, saya mendapati kelemahan argumen bahwa penampilan kalem Prabowo itu adalah strategi yang dirancang khusus Prabowo dan timnya dalam menjalani debat.

Pasalnya, sejak debat pertama, sudah ada cerita bahwa Sandiaga Uno meminta Prabowo membalas serangan Jokowi, tetapi ide itu ditolak. Dalam debat kedua, ada juga usulan tim agar Prabowo membalas dengan menagih janji Jokowi yang belum ditunaikan, tapi itu pun ditolak.

Karenanya, pasti ada hal lain yang bisa menjelaskan sikap non-ofensif Prabowo dalam debat. Sesuatu yang sifatnya lebih internal dalam diri Prabowo, bukan di luarnya.

Hal ini lantas menuntun saya pada penjelasan yang bernuansa kultural menyangkut nilai-nilai yang menjadi preferensi sikap berpolitik seorang Prabowo, yang termanifestasi dalam rangkaian aksinya, tidak saja dalam ajang debat capres tetapi juga dalam beragam kesempatan.

Dan, saya mendapatinya dalam bukunya, Indonesia Menang (2018). Di situ, Prabowo menyatakan dia menganut prinsip kepemimpinan "menang tanpa ngasorake" yang dianut RM Panji Sostrokartono, kakak pahlawan nasional RA Kartini.

Prabowo mengartikan prinsip itu sebagai menang tanpa merendahkan orang lain, menang tanpa menghinakan, menang tanpa mempermalukan, menang dengan cara elegan, dan menang dengan jiwa besar.

Di buku itu, Prabowo memberi contoh cara dia menerapkan prinsip itu saat dalam kampanye Pilpres 2014, ketika dia banyak diserang soal rekam jejaknya di bidang hak asasi manusia (HAM). Dia merespons semua tudingan itu tanpa membalas dengan tudingan negatif serupa.

Menariknya, tanpa merujuk dalam momen apa, Prabowo menyatakan saat dia mendapat kesempatan bertanya ke lawan politik, dia memilih pertanyaan yang tidak bersifat pribadi, tidak menyerang atau memojokkan.

Dia juga tidak menyindir atau menatap sinis, bahkan justru tidak segan memuji dan menghormati pendapat lawannya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com