Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Komisioner KPU Lerai Pendukung Capres yang Adu Mulut Saat Debat

Kompas.com - 21/02/2019, 05:49 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan menceritakan insiden keributan antara massa pendukung Jokowi dan Prabowo yang terjadi dalam debat kedua pilpres, Minggu (17/2/2019).

Menurut dia, sejumlah pendukung yang hadir menyaksikan langsung jalannya debat sempat terlibat adu mulut saat commercial break. Momen itu terjadi usai capres nomor urut 01 Joko Widodo menanyakan soal ratusan ribu hektar lahan milik capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.

Massa pendukung Prabowo menuding, pertanyaan Jokowi merupakan bentuk 'serangan pribadi' yang tidak seharusnya dimunculkan dalam debat.

KPU dan Bawaslu sampai harus turun tangan untuk melerai kedua belah pihak yang terlibat adu mulut.

"Adu mulutnya terkait dengan tafsir dari pihak 02 yang menafsirkan bahwa pernyataan dan pertanyaan capres 01 itu dianggap menyerang secara pribadi," kata Wahyu di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/2/2019).

Baca juga: Penjelasan Luhut soal Video Ricuh di Debat Kedua Pilpres

"Makanya saya melerai adu mulut kemudian memastikan debat harus dilanjutkan," sambungnya.

Menurut Wahyu, atas keributan tersebut, KPU merasa keberatan. Sebab, debat merupakan salah satu metode kampanye yang dibuat untuk melayani masyarakat pemilih.

Debat digunakan sebagi referensi bagi masyarakat untuk menentukan calon pemimpin pilihan mereka.

Sedangkan keributan semacam itu akan merugikan masyarakat pemilih dan berpotensi menyandera kepentingan pemilih.

Baca juga: Ferdinand Hutahaean: Pak Luhut Tidak Marah, yang Marah Saya...

Oleh karenanya, kepada pihak-pihak yang terlibat adu mulut kala itu, Wahyu menyampaikan bahwa maka ada mekanisme yang bisa ditempuh melalui Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) jika ada pihak yang merasa keberatan.

"Kami menyampaikan, debat ini kan salah satu metode kampanye, sehingga jika ada dugaan-dugaan pelanggaran yang menurut BPN (Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi) itu ada mekanismenya, ya silahkan dilakukan kepada Bawaslu," ujar Wahyu.

Bawaslu yang juga hadir dalam lokasi debat dan melerai pihak yang terlibat adu mulut pun membenarkan ucapan Wahyu.

Sehari setelah debat, Jokowi dilaporkan ke Bawaslu atas tuduhan menyerang pribadi lawan saat debat kedua pilpres.

Baca juga: Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu karena Diduga Sampaikan Kebohongan Publik

Pelapor adalah Tim Advokat Indonesia Bergerak (TAIB). Mereka menuding Jokowi menyerang pribadi capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, dengan menghina yang bersangkutan ketika debat.

Tudingan itu mengacu pada pernyataan Jokowi yang menyebut kepemilikan lahan Prabowo di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com