Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Bicara soal Ketahanan Pangan di Markas PBB

Kompas.com - 20/02/2019, 17:59 WIB
Ghinan Salman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi pembicara di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Selasa (19/2/2019).

Forum tingkat dunia itu mengangkat tema From Global Issues to Local Priorities: The Role Of Cities In The Global Agenda, Including Cities For Sustainable Development, Food Security, Nutrition Ad Climate Change.

Acara yang dihadiri sekitar 193 perwakilan negara anggota tetap PBB itu merupakan salah satu forum penting dunia yang mengundang beberapa wali kota dan gubernur sukses untuk menjadi pembicara.

Risma adalah salah satu pembicara yang dihadirkan satu panel dengan Wali Kota Valencia dan Gubernur Nairobi. Risma sendiri bertolak ke New York sejak Sabtu (16/2/2019) lalu dan akan kembali ke Surabaya pada Sabtu (23/2/2019) mendatang.

Pada kesempatan itu, Risma menjelaskan tentang penanganan ketahanan pangan hingga pengentasan kemiskinan.

Urban farming

Dalam penanganan ketahanan pangan, Risma memastikan sudah menerapkan program urban farming sejak tahun 2010 silam.

Baca juga: Risma Bahas Pengelolaan SMA/SMK saat Bertemu Khofifah di Restoran

Bahkan, urban farming yang diterapkan Pemkot Surabaya tidak menggunakan pestisida dan hanya menggunakan pupuk alami, sehingga tidak ada bahan kimianya.

"Warga kami ajak untuk menanam buah-buahan, sayuran, dan padi di tanah milik pemerintah dan juga di lingkungan mereka masing-masing. Pemkot pun memberi mereka benih dan peralatan gratis. Saat ini, padi yang mereka tanam di Surabaya tidak hanya beras putih, tetapi juga beras merah dan hitam," kata Risma dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (20/2/2019).

Menurut Risma, program ini juga diterapkan di kampung-kampung Surabaya serta lingkungan perkotaan. Termasuk pula di sekolah dan berbagai kampus di Kota Pahlawan.

Hasil urban farming ini, lanjut Risma, untuk memasok kebutuhan di kota, termasuk di hotel dan restoran, serta beberapa didistribusikan ke kota-kota tetangga lainnya.

"Sebulan sekali, kami juga menyelenggarakan minggu pertanian di Taman Surya Balai Kota Surabaya. Acara itu untuk memamerkan semua produk pertanian lokal dari pertanian perkotaan," ujarnya.

Program nelayan

Selain pertanian, Pemkot Surabaya juga mendukung petani garam, perikanan dan peternakan. Bahkan, saat ini pemkot sudah merevitalisasi kampung nelayan sambil mendorong mereka untuk membuat kolam ikan demi meningkatkan produktivitasnya.

Alhasil, saat ini mereka dapat menikmati penghasilan yang lebih baik dari bisnis mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com