JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pemberitaan seputar pasca-debat kedua Pemilihan Presiden 2019 yang berlangsung pada Minggu (17/2/2019) masih menarik perhatian pembaca pada Selasa (19/2/2019) hingga Rabu (20/2/2019) pagi ini.
Pada halaman Nasional, yang menempati deretan teratas salah satunya berita pernyataan capres nomor urut 01, Joko Widodo, yang menanggapi pelaporannya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Jokowi dilaporkan karena dianggap menyerang pribadi capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Selengkapnya, berikut berita populer di halaman Nasional Kompas.com:
Pelaporan terhadap Jokowi dilakukan oleh Tim Advokat Indonesia Bergerak (TAIB). Mereka menuding Jokowi menyerang pribadi Prabowo dengan menghina yang bersangkutan ketika debat.
Hal itu terkait pernyataan Jokowi saat debat kedua yang menyebutkan bahwa Prabowo menguasai lahan seluas 220.000 hektar di Kalimantan dan 120.000 hektar di Aceh.
Menanggapi pelaporan ini, Jokowi mengaku tak habis pikir mengapa setiap kali selesai debat, ada saja materi atau peristiwa setelahnya yang diancam akan dilaporkan ke Bawaslu.
Baca juga: Jokowi: Debat Kok Dilaporkan, Enggak Usah Debat Saja...
Sempat terjadi kericuhan saat jeda debat kedua yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Minggu (17/2/2019). Peristiwa ini diketahui setelah viralnya sebuah video di media sosial.
Direktur Program Tim Kampanye Nasional ( TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Aria Bima mengatakan, awal kejadian itu bermula saat sejumlah anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno protes kepada komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Mereka memprotes Jokowi yang menyinggung lahan yang dikuasai Prabowo karena dianggap menyerang personal Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Bagaimana peristiwa selengkapnya?
Baca juga: Viral Video Ricuh Saat Break Debat Kedua, Ini Penjelasan TKN
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean menceritakan peristiwa kericuhan yang terjadi saat jeda debat kedua.
Salah satu dari rangkaian cerita yang diungkapkan Ferdinand, ia sempat ditenangkan oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Ferdinand memprotes dengan gaya bicara yang keras. Luhut, kata Ferdinand, lantas mendatangi dan menenangkan dirinya.
"Ya memang saya agak keras. Karakter saya memang seperti itu. Nah, pada saat itu Pak Luhut yang duduk di deretan kursi menteri sebagai undangan datang. Sebetulnya Pak Luhut menenangkan saya. Pak Luhut terdengar berkata, 'Sudah Fer, sudah Fer'. Gitu," kata Ferdinand saat dihubungi, Selasa (19/2/2019).
Baca juga: Ferdinand Hutahaean: Pak Luhut Tidak Marah, yang Marah Saya...
Calon wakil presiden nomor urut 01 Kiai Haji Ma'ruf Amin meminta calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno tidak sungkan terhadap dirinya saat debat ketiga pilpres, 17 Maret 2019.