JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo yang juga Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, capres petahana lebih menguasai dalam debat kedua Pemilihan Presiden 2019.
Menurut dia, selama 1,5 jam berdebat, jawaban yang dilontarkan Jokowi lebihbaik dan lebih mengakar pada inti permasalahan jika dibandingkan rivalnya, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Kalla mengaku kerap menyampaikan kepada Jokowi bahwa menjalani debat pilpres itu mudah selaku petahana.
Sebab, Kalla yakin, sebagai Presiden, Jokowi memiliki pengalaman dan data lebih banyak untuk dipaparkan selama debat.
Baca juga: Kalla Pastikan Jokowi Tak Gunakan Alat Bantu Komunikasi Saat Debat
"Ya saya mungkin sangat subjektif karena saya bagian daripada tim kampanye itu kan. Tapi secara objektif juga kita nilai bahwa dalam debat 1,5 jam itu Jokowi lebih banyak memberikan suatu jawaban-jawaban yang baik dan menguasai akibat pengalaman," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (19/2/2019).
"Saya juga memang selalu sampaikan ke Beliau bahwa 'Gampang Pak, jawab saja sesuai pengalaman'," lanjut Kalla.
Sementara itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Meutya Hafid mengatakan, pihaknya cukup puas atas performa Jokowi dalam debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (18/2/2019) malam.
Tema debat kedua Pilpres 2019 adalah energi, pangan, infrastruktur, lingkungan hidup dan sumber daya alam.
Baca juga: Moeldoko Yakin Elektabilitas Jokowi Naik setelah Debat Kedua
"Kemarin itu kami cukup happy dengan hasil yang ditampilkan calon presiden kami," kata dia dalam diskusi 'Debat Pilpres Kedua, Siapa Paling Memikat?' di Tjikini Lima, Jakarta, Senin (18/2/2019) sore.
Menurut Meutya, Jokowi mampu menyampaikan jawaban atas berbagai pertanyaan debat dari panelis dan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, dengan baik. Jokowi, kata dia, mampu menguasai masalah dan menjelaskannya dengan jernih.
"Tidak mengawang, tapi konkret dengan menunjukkan apa yang telah dilakukan, strategi yang akan dilakukan ke depan, berbicara masalah teknis, tidak hanya retorika," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.