Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MEGAPOLITAN] Cekcok Warga karena Masakan Daging Babi | Petugas Temukan Arwana Emas | Kerumuman Ojek Online di Mal Kasablanka

Kompas.com - 16/02/2019, 07:35 WIB
Icha Rastika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah isu terkait Jabodetabek mewarnai pemberitaan Kompas.com sepanjang Jumat (15/2/2019).

Salah satu isu yang menarik perhatian pembaca mengenai cekcok warga karena masakan daging babi di Cengkareng.

Video percekcokan antara dua warga Cengkareng, Jakarta Barat, yaitu Doni Pranata dan tetangganya Kuswanto, mendadak viral di media sosial.

Dalam video itu, Kuswanto marah-marah kepada Doni karena aroma masakan daging babi dari rumah Doni mengusiknya. Ia bahkan sempat mengumpat karena emosi.

"Itu B2 (babi) kan? Jangan masak di sini," ujar Kuswanto dalam video itu.

Doni yang merasa tak bersalah mengingatkan Kuswanto bahwa tak ada hukum yang bisa melarangnya masak di rumah sendiri.

Baca selengkapnya: Cekcok Warga di Cengkareng gara-gara Masakan Daging Babi

Baca juga: Warga yang Diprotes Masak Babi Akan Pasang Ventilator

Petugas UPK Badan Air menemukan seekor ikan arwana di Kali Utan Kayu, Kamis (14/2/2019).Dokumentasi/ UPK Badan Air Petugas UPK Badan Air menemukan seekor ikan arwana di Kali Utan Kayu, Kamis (14/2/2019).
Petugas UPK Badan Air Temukan Ikan Arwana Berwarna Emas di Utan Kayu

Petugas UPK Badan Air menemukan seekor ikan arwana berwarna emas di Kali Utan Kayu, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2019) siang.

Petugas UPK Badan Air Teten menyatakan, ikan sepanjang 70 sentimeter itu ditemukan ketika petugas melakukan pembersihan Kali Utan Kayu.

Baca selengkapnya: Petugas UPK Badan Air Temukan Ikan Arwana Berwarna Emas di Utan Kayu

Baca juga: Ikan Arwana Emas yang Ditemukan di Kali Utan Kayu Mati

Baca juga: Saat Ahok Tertarik dengan Ikan Arwana di Istana...

Kerumunan ojek online di depan Mal Kota Kasablanka, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (15/2/2019) pagi.Instagram.com/ jktinfo Kerumunan ojek online di depan Mal Kota Kasablanka, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (15/2/2019) pagi.

Kerumunan Ojek "Online" di Depan Mal Kota Kasablanka, Ini Penjelasan Polisi

Keributan terjadi di depan Mal Kota Kasablanka, Tebet, Jumat (15/2/2019) pagi ini. Pengemudi ojek berkerumun hingga membuat lalu lintas tersendat.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan keributan itu terjadi karena salah paham antara pengemudi ojek online dengan pihak keamanan Kota Kasablanka.

"Di depan Kokas ojol ada yang ditegur sekuriti Kokas, dan pengemudi tidak terima," kata Indra dalam keterangan tertulisnya, Jumat siang.

Kasus ini pun berakhir damai.

Baca selengkapnya: Kerumunan Ojek Online di Depan Mal Kota Kasablanka, Ini Penjelasan Polisi

Baca juga: Sekuriti Mal Kota Kasablanka dan Ojek Online Sepakat Berdamai

Video percekcokan antara dua warga Cengkareng, Jakarta Barat, yaitu Doni Pranata dan tetangganya Kuswanto, mendadak viral di media sosial. Dalam video itu, Kuswanto marah-marah kepada Doni karena aroma masakan daging babi dari rumah Doni mengusiknya. Ia bahkan sempat mengumpat karena emosi. "Itu B2 (babi) kan? Jangan masak di sini," ujar Kuswanto dalam video itu. Doni yang merasa tak bersalah mengingatkan Kuswanto bahwa tak ada hukum yang bisa melarangnya masak di rumah sendiri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cekcok Warga di Cengkareng gara-gara Masakan Daging Babi", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/15/09492921/cekcok-warga-di-cengkareng-gara-gara-masakan-daging-babi.
Penulis : Nibras Nada Nailufar
Editor : Egidius Patnistik

Video percekcokan antara dua warga Cengkareng, Jakarta Barat, yaitu Doni Pranata dan tetangganya Kuswanto, mendadak viral di media sosial. Dalam video itu, Kuswanto marah-marah kepada Doni karena aroma masakan daging babi dari rumah Doni mengusiknya. Ia bahkan sempat mengumpat karena emosi. "Itu B2 (babi) kan? Jangan masak di sini," ujar Kuswanto dalam video itu. Doni yang merasa tak bersalah mengingatkan Kuswanto bahwa tak ada hukum yang bisa melarangnya masak di rumah sendiri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cekcok Warga di Cengkareng gara-gara Masakan Daging Babi", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/15/09492921/cekcok-warga-di-cengkareng-gara-gara-masakan-daging-babi.
Penulis : Nibras Nada Nailufar
Editor : Egidius Patnistik

Video percekcokan antara dua warga Cengkareng, Jakarta Barat, yaitu Doni Pranata dan tetangganya Kuswanto, mendadak viral di media sosial. Dalam video itu, Kuswanto marah-marah kepada Doni karena aroma masakan daging babi dari rumah Doni mengusiknya. Ia bahkan sempat mengumpat karena emosi. "Itu B2 (babi) kan? Jangan masak di sini," ujar Kuswanto dalam video itu. Doni yang merasa tak bersalah mengingatkan Kuswanto bahwa tak ada hukum yang bisa melarangnya masak di rumah sendiri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cekcok Warga di Cengkareng gara-gara Masakan Daging Babi", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/15/09492921/cekcok-warga-di-cengkareng-gara-gara-masakan-daging-babi.
Penulis : Nibras Nada Nailufar
Editor : Egidius Patnistik

Video percekcokan antara dua warga Cengkareng, Jakarta Barat, yaitu Doni Pranata dan tetangganya Kuswanto, mendadak viral di media sosial. Dalam video itu, Kuswanto marah-marah kepada Doni karena aroma masakan daging babi dari rumah Doni mengusiknya. Ia bahkan sempat mengumpat karena emosi. "Itu B2 (babi) kan? Jangan masak di sini," ujar Kuswanto dalam video itu. Doni yang merasa tak bersalah mengingatkan Kuswanto bahwa tak ada hukum yang bisa melarangnya masak di rumah sendiri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cekcok Warga di Cengkareng gara-gara Masakan Daging Babi", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/15/09492921/cekcok-warga-di-cengkareng-gara-gara-masakan-daging-babi.
Penulis : Nibras Nada Nailufar
Editor : Egidius Patnistik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com