Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Janji Tata Kampung Nelayan se-Indonesia

Kompas.com - 15/02/2019, 17:48 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan kampung nelayan se-Indonesia akan direvitalisasi oleh pemerintah pusat. Hal itu diungkapkan Presiden ketika blusukan di Kampung Nelayan Sumber Jaya Kota Bengkulu, Jumat (15/2/2019) siang.

Awalnya, Presiden Jokowi mengatakan penataan kampung nelayan ini belumlah selesai. Masih berjalan sekitar 20 persen.

Namun, apabila sudah selesai, kampung nelayan ini akan menjadi prototipe penataan kampung nelayan se-Indonesia.

"Paling enggak, kita ada prototype dari penataan kampung nelayan. Kalau sudah benar, dikoreksi betul, barulah seluruh kampung nelayan digarap seperti ini," ujar Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi Blusukan ke Kampung Nelayan yang Direvitalisasi

Saat ini, pemerintah pusat lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan sedang menata kampung nelayan di Tegal dan Pontianak.

Kampung nelayan Sumber Jaya itu memiliki luas 12 hektare. Di dalamnya, tinggal 800 kepala keluarga (KK) yang mata pencahariannya adalah nelayan.

Penataan kampung dilakukan dalam dua tahap. Pertama adalah pembangunan open space, gertak beton, peningkatan jalan lingkungan, renovasi masjid dan pemasangan penerangan jalan umum hingga drainase lingkungan.

Baca juga: Kunjungi Kampung Nelayan Kenjeran, Sandiaga Dapat Saweran Rp 2 Juta

Tahap kedua yakni pembangunan ruang terbuka tepi air, pembangunan jalanan penghubung tepi air, pengendali dan pengaman sungai dan pembangunan taman.

"Setelah selesai penataan, rumah-rumah menjadi lebih tertata, lebih bersih. Para nelayan jadi bisa bersandar dengan tenang," ujar Jokowi.

Tidak hanya rumah dengan lingkungan yang baik dan sehat, nantinya nelayan juga diberikan sertifikat lahan atas lahan yang mereka tempati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com