Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kaji Hasil Rekaman CCTV Pembakaran Kendaraan di Grobogan

Kompas.com - 14/02/2019, 16:55 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kepolisian RI sedang menganalisis hasil rekaman closed circuit television (CCTV) terkait pembakaran sejumlah kendaraan bermotor di Jawa Tengah.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menuturkan rekaman CCTV yang ditemukan tim khusus merekam kejadian di daerah Grobogan.

"Langkah yang sudah dilakukan saat ini sedang melakukan suatu kajian yang komprehensif terhadap CCTV yang berhasil ditemukan oleh Satgas timsus," tutur Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).

Polisi, tutur Dedi, sedang mencari informasi mengenai nomor polisi sepeda motor yang digunakan terduga pelaku.

Baca juga: Kasus Pembakaran Mobil Kembali Terjadi, Kali Ini di Grobogan

Selain itu, mereka juga mencoba menggali postur tubuh atau wajah dari seorang terduga pelaku yang terekam CCTV.

Nantinya, wajah yang berhasil diidentifikasi akan dihubungkan dengan data KTP elektronik (e-KTP).

Sayangnya, Dedi mengungkapkan wajah dari terduga pelaku masih belum terlalu jelas karena CCTV yang merekam kejadian tidak memiliki resolusi yang tinggi.

"Wajahnya masih agak kabur, CCTV yang digunakan kadarnya kelas 3 padahal yang diharapkan minimal kelas 1-2 yang memiliki high (resolution)," ucap dia.

Baca juga: Cegah Teror Pembakaran Mobil, Kapolda Jateng Minta Polisi Tidur di Balai Desa

Kendati demikian, rekaman tersebut masih akan dicoba untuk dianalisa di laboratorium Inafis. Jika nantinya tak berhasil, Polri akan mengirim datanya ke London, Inggris.

"Nanti kita akan menganalisa itu dari laboratorium ada di Inafis, jika tidak bisa nanti kita akan kirim ke London dalam bentuk penguatan wajah," jelas dia.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono menyebut, teror pembakaran sejumlah kendaraan di wilayahnya ditujukan untuk menakuti masyarakat.

Berdasarkan rangkuman dari sejumlah kejadian, motif pembakaran diduga hanya untuk menakut-nakuti.

Baca juga: Polisi: Teror Pembakaran Kendaraan di Jateng Bermotif Sama

Ia menegaskan, polisi serius mengungkap persoalan teror pembakaran kendaraan dan menuntaskan kasus ini dengan cepat.

Polisi hingga kini masih mengumpulkan barang bukti terkait di tahap penyelidikan. Kepolisian belum dapat mengungkap kasus ini karena minimnya barang bukti.

Kejadian teror yang rata-rata dilakukan pada dini hari atau menjelang subuh itu tidak banyak ada saksi yang melihat kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com