Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Jokowi: Memangnya Pak Fadli Zon Setiap Bikin Puisi Bukan Pencitraan?

Kompas.com - 13/02/2019, 13:00 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani menyindir balik Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang menyebut potret keluarga harmonis Jokowi sebagai pencitraan.

Kata Arsul, justru Fadli yang kerap melakukan pencitraan dengan puisi-puisinya.

"Memangnya Pak Fadli Zon setiap saat bikin puisi bukan pencitraan?" kata Arsul di Kompleks Parlemen, Rabu (13/2/2019).

Arsul mengatakan Fadli membuat puisi juga untuk kepentingan politiknya. Dia kemudian mempertanyakan Fadli yang justru minim prestasi sebagai Wakil Ketua DPR.

Baca juga: OSO: Jangan Begitu dong Fadli Zon, Keluarga Jokowi Memang Bahagia...

"Bahkan karena keseringan bikin puisi, dia enggak pernah menjelaskan apa yang telah dia kerjaan selama jadi pimpinan maupun anggota DPR," ujar Arsul.

Sebelumnya, Fadli Zon menyindir pencitraan yang dilakukan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, terkait keluarga harmonis.

Pencitraan yang dimaksud ketika Presiden Jokowi dan keluarganya jalan-jalan di Kebun Raya Bogor, pada Sabtu (8/12/2018) pagi.

Kendati demikian, Fadli menilai pencitraan tersebut dapat dikatakan gagal karena terlalu banyaknya wartawan yang hadir.

"Mbok ya sutradaranya lebih bagus dalam rancang pencitraan, misalnya mau berikan pencitraan sebagai keluarga harmonis di Kebun Raya Bogor," kata Fadli dalam diskusi bertajuk "Jelang Pilpres: Jokowi Blunder dan Panik?", di kantor Seknas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).

"Tapi wartawannya terlalu banyak, harusnya kan wartawannya 2 atau 3, nanti di-share, ini sampe 100 orang, sehingga bocor," sambung dia.

Fadli pun menyinggung pencitraan tersebut memang tertuang dalam teori bernama photo operation. Menurutnya, teori tersebut muncul saat Pilpres di Amerika Serikat.

Baca juga: Fadli Zon Sindir Pencitraan Keluarga Harmonis Jokowi

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menjelaskan, jika pencitraan dilakukan sesuai teori tersebut, maka akan ada dampak atau citra yang terbentuk.

Kendati demikian, Fadli menilai, pencitraan keluarga harmonis Jokowi justru terkesan brutal karena perancangnya tidak memahami teori tersebut.

"Di pilpres Amerika itu memang ada teorinya, namanya photo operation, memang dia sengaja berikan pencitraan untuk dapatkan impact tertentu bahwa kita ini memang keluarga harmonis. Itu dibikin rapih, ini (Jokowi) dibikin pencitraan brutal karena tidak mengerti teorinya," terangnya.

Kompas TV Polemik puisi Fadli Zon mendapatkan kecaman dari MUI Sukabumi.Ketua satu Majelis Ulama Indonesia sekaligus Ketua Aliansi Kiai Sukabumi, Apep Saefulloh menyatakan telah mengumpulkan tanda tangan para ulama danberniat melaporkan FadliZon kepadapihak berwajib.<br /> <br /> Hal ini disebabkan Fadli Zon dinilai tidak beritikad baik dengan meminta maaf kepada KiaiMaemoen Zubair, meskipun telah diberi waktu hingga 3 hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com