JAKARTA, KOMPAS.com - Debat kedua pilpres tinggal menghitung hari. Minggu, (17/2/2019), kedua capres akan tampil dalam debat yang bertemakan energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) berharap, dalam debat, kedua capres tak hanya menampilkan gimmick belaka. Diharapkan, baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto mampu menyampaikan hal-hal yang lebih substantif yang berkaitan dengan tema.
Baca juga: Di Debat Kedua, Timses Sarankan Jokowi Bahas Ketahanan Pangan yang Tak Bisa Lepas dari Impor
Ketua Tim Adhoc Politik Keadilan Ekologis WALHI, Khalisah Khalid, mengatakan, tema debat kedua ini sebenarnya sudah muncul di debat pilpres 2014. Tetapi, belum ada jawaban yang berkaitan dengan persoalan mendasar dan struktural dari kedua capres terdahulu.
"Harapan kami sebenarnya capres ini mampu memunculkan gagasan-gagasan, kemudian ide strategi, dan rencana konkrit untuk penyelesaian struktural dan sumber daya alam," kata Khalisah saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/2/2019).
Khalisah mengatakan, persoalan struktural terkait lingkungan bisa dilihat dari beberapa konteks. Dalam konteks krisis misalnya, Indonesia dihadapkan dengan bencana ekologis.
Baca juga: Walhi Berharap Caleg Kampanyekan Isu Lingkungan
Angka bencana Indonesia, menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tergolong sangat tinggi. Ada sekitar 2.400 bencana di tahun lalu, yang disebabkan oleh perubahan iklim, degradasi hutan dan lahan, serta perencanaan tata ruang.
Penyebab lainnya adalah ketimpangan kekuasaan, struktur agraria, dan sumber daya alam.
Menurut analisis Walhi, fenomena-fenomena di atas merupakan dampak dari kebijakan pembangunan ekonomi yang masih menempatkan sumber daya alam sebagai tulang punggung, tetapi mengabaikan daya dukung dan daya tampung lingkungan yang terbatas.
"Akibatnya, seperti yang kita alami, krisis dari waktu ke waktu dan ditambah lagi dengan persoalan misalnya kemiskinan akibat dari perusakan lingkungan. Sejauh mana itu bisa dijawab capres?" ujar Khalisah.
Baca juga: Berharap Isu Laut Diangkat dalam Debat Kedua, Kaka Slank Kirim Surat ke Jokowi dan Prabowo
Diharapkan, kedua capres dapat menawarkan solusi yang variatif, yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut secara struktural.
WALHI juga menilai, baik pasangan Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandiaga sama-sama tak memiliki rencana untuk mengoreksi kebijakan ekonomi yang bertumpu pada sumber daya alam. Hal ini dilihat dari visi, misi dan program yang ditawarkan pasangan calon.
Misalnya, di sektor energi, keduanya memang membicarakan energi terbarukan, tetapi, energi tersebut berbentuk biofuel sawit yang justru bersifat monokultur.
Baca juga: KPU: Persiapan Debat Kedua Pilpres Capai 85 Persen
"Artinya sudah pasti justru mengancam lingkungan hidup dan mengancam akan terus menimbulkan praktek pelanggaran HAM, praktek perampasan tanah," tutur Khalisah.
Khalisah menambahkan, memang tidak mudah untuk menyelesaikan krisis lingkungan hidup di Indonesia. Sebab, krisis ini muncul sebagai akumulasi dari rezim-rezim pemerintahan terhdahulu.
Oleh karenanya, diperlukan penanganan yang bukan hanya melihat pada dampak, tetapi juga solusi secara struktural. Hal itu diharapkan WALHI akan muncul di debat kedua pilpres.