JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani mengatakan, hal paling realistis untuk dibahas calon presiden nomor urut 01 Jokowi dalam debat kedua adalah soal ketahanan pangan.
Arsul menyebutkan, Jokowi bisa mengaitkan semangat ketahanan pangan ini dengan kebutuhan impor di Indonesia.
"Saya kira yang paling realistis disampaikan soal ketahanan pangan. Kalau kita bicara ketahanan pangan itu kan pasti ada ekstensifikasi pertanian, tapi juga kita bicara impor, karena enggak mungkin bicara ketahanan pangan dengan meniadakan impor sama sekali," ujar Arsul, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2019).
Baca juga: Fadli Zon: Prabowo Hapal Luar Kepala Materi Debat Kedua
Arsul mengatakan, menghentikan impor adalah cita-cita sejak era Presiden ke-2 Soeharto.
Namun, hal itu bukan tak bisa diwujudkan dengan cepat dan mudah serta tidak hanya ditentukan oleh usaha pemerintah.
"Karena ada ketergantungannya dengan alam juga," ujar Arsul.
Menurut dia, Jokowi akan menjelaskan kendala-kendala itu dalam debat. Hal lainnya, fokus pada upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.
Baca juga: Timses Sebut Jokowi Sudah Mulai Lakukan Simulasi Untuk Debat Kedua
Debat kedua pilpres akan digelar Minggu (17/2/2019). Peserta debat adalah calon presiden. Tema yang diangkat energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Debat diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta. Empat stasiun televisi yang akan menyiarkan debat, yaitu RCTI, JTV, MNC TV, dan INews TV.