Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver Politik Muchdi Pr, Petinggi Berkarya yang Beralih Dukung Jokowi

Kompas.com - 12/02/2019, 08:33 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Muchdi Purwoprandjono (Muchdi Pr) memilih sikap politik yang berbeda dengan para petinggi Partai Berkarya lainnya.

Sebagai wakil ketua umum, Muchdi justru menyatakan dukungan ke pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, padahal partainya telah bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dalam sebuah video yang beredar, Muchdi diketahui hadir dalam acara silaturahim Presiden Joko Widodo dengan purnawirawan TNI-Polri di Jakarta International Expo Kemayoran, Minggu (10/2/2019).

Baca juga: [BERITA POPULER] Muchdi Pr Dukung Jokowi | Ketuma PA 212 Jadi Tersangka

Pada kesempatan yang sama sebanyak 1.000 perwakilan purnawirawan TNI-Polri juga mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Sejumlah alasan mengenai alasan mendukung Jokowi diungkapkan mantan Deputi V BIN ini.

"Pertama, karena saya melihat Pak Jokowi ini sudah berbuat banyak selama lima tahun ini. Pembangunan yang dirasakan masyarakat Indonesia itu sudah jelas, mulai jalan tol, masalah pelabuhan, masalah airport, masalah industri, dan lain-lain," kata Muchdi.

Menurut dia, hal itu tidak dilakukan oleh presiden siapa pun selama 15 tahun reformasi.

Baca juga: Muchdi Pr Dukung Jokowi, TKN Sebut Parpol Koalisi Prabowo-Sandiaga Tak Solid

Lebih lanjut dalam video wawancara itu, Muchdi menyatakan Prabowo tidak akan bisa melakukannya lima tahun ke depan. Sebab, Muchdi yang juga pernah menjabat Danjen Kopassus TNI AD mengaku sudah lama mengenal Prabowo sebagai kawan.

"Pak Prabowo itu kan kawan saya. Jadi, saya kira itu tidak bisa dilakukan Pak Prabowo lima tahun ke depan," ucap Muchdi.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso, saat ditemui di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Jumat (4/1/2019). KOMPAS.com/Devina Halim Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso, saat ditemui di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Jumat (4/1/2019).

Terkait hal itu, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso angkat bicara. Ia menegaskan bahwa dukungan Muchdi tersebut bersifat pribadi dan bukan sikap resmi partai.

"Sikap Pak Muchdi adalah pendapat dan manuver pribadi beliau yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Partai Berkarya," ujar Priyo melalui pesan singkat, Senin (11/2/2019).

Baca juga: Sekjen Berkarya: Manuver Muchdi Pr Dukung Jokowi Bukan Sikap Resmi Partai

Priyo memastikan seluruh petinggi Partai Berkarya tetap mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Seluruh petinggi partai tersebut adalah Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto, Ketua Dewan Pertimbangan Titiek Soeharto, dan Ketua Dewan Kehormatan Tedjo Eddy.

"Partai Berkarya tetap pada garis keputusan dukung penuh Prabowo-Sandi dan tidak berpaling kepada yang lainnya. Kami tidak bergeser sedikit pun," tuturnya.

Baca juga: Muchdi Pr Dukung Jokowi-Maruf, Ini Respons Ketua DPP Partai Berkarya

Selain itu, Priyo juga memerintahkan seluruh caleg dan relawan untuk tetap fokus dalam memenangkan Pemilu Legislatif (Pileg) serta Pilpres 2019.

"Kami memerintahkan kepada semua DPW dan DPD se-Indonesia, para caleg semua tingkatan dan relawan untuk tetap fokus pada dwi sukses partai, yaitu sukses menang legislatif dan sukses Prabowo presiden," ucap Priyo.

Jarang Berkomunikasi dengan Prabowo

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku tak mempersoalkan sikap politik Muchdi tersebut.

Seperti diketahui, sebelum memutuskan pindah ke Partai Berkarya, Muchdi merupakan salah satu petinggi Partai Gerindra.

Mantan Deputi V Badan Intelijen Negara itu tercatat ikut mendirikan Gerindra bersama Prabowo Subianto dan Fadli Zon.

Baca juga: Fadli Zon Tak Persoalkan Mantan Petinggi Gerindra Muchdi Pr Dukung Jokowi

Fadli mengungkapkan, sejak memutuskan keluar dari Partai Gerindra, Muchdi sudah jarang berkomunikasi dengan ketua umumnya, Prabowo Subianto.

"Jarang ya (berkomunikasi) karena Pak Muchdi ini kan sudah dua kali pindah partai. Dari Gerindra pindah ke PPP (Partai Persatuan Pembangunan), pindah ke Partai Berkarya. Jadi udah pindah-pindah, hak beliaulah," ujar Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/2/2019).

Memang, setelah lama di Partai Gerindra, Muchdi memutuskan bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 18 Februari 2011 di Solo, Jawa Tengah.

Pernyataan itu disampaikan Muchdi saat bertemu sejumlah tokoh PPP di kediaman Koordinator PPP eks Karesidenan Surakarta Mudrick Malkan Setiawan Sangidoe.

Baca juga: Sejak Pindah Partai, Muchdi Pr Jarang Berkomunikasi dengan Prabowo

Menjelang Pemilu 2019, Muchdi memutuskan untuk bergabung dengan Partai Berkarya yang didirikan putra presiden ke-2 Soeharto, Hutomo Mandala Putra, itu.

Muchdi bergabung dengan Partai Berkarya bersama Pollycarpus Budihari Priyanto, yang pernah menjadi terpidana dalam kasus pembunuhan Munir.

Fadli pun yakin dukungan Muchdi Pr tak akan banyak memengaruhi tingkat keterpilihan pasangan Jokowi-Ma'ruf meski Muchdi pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus dan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN).

"Enggak berpengaruhlah. Kami juga ahli kok. Kami juga banyak yang ahli ya," kata Fadli.

Rekam Jejak

Secara terpisah, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf (TKN) Johnny G Plate mengapresiasi dukungan dari 1.000 purnawirawan TNI-Polri, termasuk Muchdi Pr.

Baca juga: Muchdi Pr Dukung Jokowi-Maruf, TKN Tak Resah dengan Rekam Jejaknya

Sekretaris Jenderal Partai NasDem Jhonny G Plate saat ditemui di kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2018).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Sekretaris Jenderal Partai NasDem Jhonny G Plate saat ditemui di kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2018).

Ia mengatakan, pihaknya juga tidak mempersoalkan rekam jejak Muchdi yang pernah terlibat kasus pembunuhan aktivis HAM Munir.

Pada 2008, Muchdi pernah menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan aktivis HAM Munir. Pada 31 Desember 2008, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis bebas kepada Muchdi.

Saat itu hakim menyatakan Muchdi tidak terbukti melakukan tindak pidana yang menyebabkan hilangnya nyawa Munir.

"Yang mereka (masyarakat) lihat saat ini adalah rekam jejak Pak Joko Widodo, bukan rekam jejak para purnawirawan jenderal-jenderal," ujar Johnny.

Baca juga: Seribuan Purnawirawan TNI/Polri Akan Deklarasi Dukung Jokowi-Maruf

Di sisi lain, Johnny berpandangan para purnawirawan jenderal justru ingin melihat Indonesia yang maju. Menurut dia, harapan itu hanya bisa dititipkan kepada calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.

Itu sebabnya ribuan purnawirawan memutuskan untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf.

"Kekhawatirannya supaya Indonesia tidak berada pada jalan yang salah dan akhirnya berikan dukungan kepada Joko Widodo karena tahu arah jalan yang ditempuh Pak Jokowi itu benar, termasuk Pak Muchdi," katanya.

Baca juga: Peserta Silaturahim Purnawirawan TNI-Polri Kompak Berseragam Jokowi-Maruf

Johnny menambahkan, Muchdi merupakan purnawirawan yang juga senior calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Ia menilai dukungan yang diberikan merupakan pertanda bahwa Jokowi lebih mampu memimpin Indonesia dibandingkan Prabowo.

"Kalau para senior saja mengalihkan dukungannya, masyarakat ya harus tahu apa artinya, ada kekhawatiran," katanya.

Kompas TV Partai Berkarya menegaskan dukungan wakil ketua umumnya Muchdi Purwoprandjono pada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres merupakan sikap pribadi. Ketua DPP Partai Berkarya Badarudin Andi Picunang menyatakan partainya tidak terganggu dengan adanya dukungan Muchdi PR terhadap Jokowi-Maruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Nasdem Akui Koalisi Perubahan Kini Terkesan Tidak Solid, Mengapa?

Nasdem Akui Koalisi Perubahan Kini Terkesan Tidak Solid, Mengapa?

Nasional
Nasdem: MK Muara Terakhir Sengketa Pilpres, Semua Pihak Harus Ikhlas

Nasdem: MK Muara Terakhir Sengketa Pilpres, Semua Pihak Harus Ikhlas

Nasional
Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Nasional
Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

Nasional
Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Nasional
Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Nasional
Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Nasional
PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

Nasional
Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Nasional
Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Nasional
Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com