Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Caleg: Manfaatkan Wefie hingga Vlog Dekati Relawan dan Calon Pemilih

Kompas.com - 12/02/2019, 06:51 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Kompas TV Komisi Pemilihan Umum akan mencoret Mandala Abadi atau Mandala Shoji dari daftar calon tetap anggota DPR. Ketua KPU Arief Budiman menyatakan pencoretan caleg PAN Mandala Shoji didasarkan pada aturan yang berlaku bagi terpidana kasus pidana tindak pidana Pemilu.

"Ya sebenarnya yang paling efektif itu kan tatap muka ya. Tentunya media sosial kita manfaatkan untuk hal-hal positif, memberikan gambaran mengenai diri kita, program-program kita, masyarakat ada edukasinya," ungkap Idris.

Baca juga: TGB Dorong Terus Caleg Golkar untuk Transparan

"Semua kita sentuh, baik yang generasi milenial, terus generasi umur 40, 50 kan yang 50, 60 juga mesti diperhatikan bahwa mereka diserap aspirasinya mereka. Itu kan perlu disosialisasikan ke mereka dan mereka butuh perhatian juga," lanjutnya.

Ia memandang tantangan mendapatkan dukungan calon pemilih yang beragam pada dasarnya tak ada perbedaan spesifik.

Sebab, menurut Idris, dukungan calon pemilih bisa diraih berdasarkan sejauh mana seorang caleg mampu menjelaskan profil, program kerja yang jelas dan sesuai, hingga mengapa mereka harus memberikan hak suara kepada caleg.

Baca juga: Bawaslu Limpahkan Kasus Dugaan Caleg PAN Kampanye di Mushala ke Polisi

Aspek pendidikan dan pemberdayaan ekonomi

Idris mengatakan, alasannya maju menjadi caleg ingin mendorong perbaikan taraf hidup bagi masyarakat Kota Depok dan Kota Bekasi. Ia menaruh perhatian pada dua hal yang selalu disampaikan masyarakat kepada dirinya.

"Ketika melakukan sosialisasi kebanyakan masyarakat itu minta aspek pendidikan, dipermudah. Itu ada sampai ibu-ibu bicara, tolong supaya diperjuangkan di kecamatan saya ada SMA karena anak saya mau ke SMA jauh enggak bisa dan kuotanya terbatas gitu, dan terutama lagi lapangan pekerjaan," kata Idris.

Baca juga: Data Perludem: Rincian Jumlah Caleg yang Membuka dan Merahasiakan Data Pribadinya

Terkait lapangan pekerjaan, Idris selalu berupaya mendorong agar masyarakat bisa memberdayakan dirinya, yaitu melalui wirausaha. Ia berkeyakinan setiap anggota masyarakat memiliki kemampuan yang bisa dikembangkan melalui wirausaha.

"Misalnya ojek ya, sekarang booming karena di-monetize kan, dikembangkan lewat aplikasi. Nah, masyarakat kan butuh monetize seperti itu kan, yang bisa apa. Tapi kan tidak mungkin semua jadi tukang ojek, ya kan," ujar dia.

"Bikin yang lain. Misalnya, bikin cireng, kue, tapi kan kadang tidak tahu (cara mengembangkannya), itu perlu dipromosikan, diberikan pelatihan kewirausahaan, gitu," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com