Kapolda Jawa Tengah Irjen Chondro Kirono menyampaikan, orang terlatih dan profesionallah yang bisa melakukan hal serapi ini.
Bisa dari berbagai kalangan. Yang jelas mereka bukan sosok sembarang. Perencanaan, pelatihan, dan pengamatan sebelum melakukan pasti dilakukan.
Dari daerah perumahan yang saya lihat, ada risiko buat pelaku bila tak rapi mengerjakannya. Selain akses tertutup, pelaku juga harus melewati pasar yang hidup nyaris 24 jam.
Ada kemiripan lokasi yang dipilih menjadi sasaran: dekat jalan utama, bahkan mayoritas jalur ke luar kota, tol, atau pantura.
Teror di Jawa Tengah ini mengingatkan kita pada teror yang terjadi setahun sebelumnya. Sejumlah ulama dianiaya, bahkan ada yang sampai meninggal di Jawa Barat, Jawa Timur, bahkan Jawa Tengah.
Kejadian “teror ulama” itu pun janggal karena semua pelakunya dinyatakan gila.
Pertanyaannya kini, akankah pelakunya terjerat? Rasanya bakal sulit dijawab.
Saya Aiman Witjaksono..
Salam!