KOMPAS.com — Perolehan suara setiap pasangan calon dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 memang baru diketahui pada hari pencoblosan, 17 April.
Namun, gambaran perolehan suara sudah dapat diketahui sejak awal dari banyaknya lembaga survei yang melakukan pengambilan sampel suara terhadap pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Berdasarkan survei-survei tersebut dapat diketahui perkiraan perolehan suara masing-masing paslon.
Bahkan, survei yang dilakukan beberapa kali dalam waktu yang berbeda dapat menunjukkan pergerakan atau perubahan perolehan suara masing-masing kubu.
Hal itu terlihat dari hasil survei empat lembaga survei nasional pada Oktober 2018-Januari 2019. Berikut paparannya:
Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI Denny JA) melakukan beberapa kali survei terkait elektabilitas peserta Pilpres 2019. Dari tiga kali survei, kita coba bandingkan antara survei yang diambil pada November 2018 dan Januari 2019.
Pada10-19 November 2018, dua bulan setelah masa kampanye dimulai, pasangan Jokowi-Ma’ruf memperoleh 53,2 persen, sementara Prabowo-Sandi mendapatkan 31,2 persen. Selisih suara mereka masih terpaut 22 persen.
Sementara pada survei selanjutnya yang dilakukan setelah debat pertama, 18-25 Januari 2019, terjadi perubahan perolehan suara yang cukup signifikan.
Pasangan petahana mendapatkan penambahan persentase perolehan menjadi 58,4 persen, sementara sang penantang justru turun menjadi 24,7 persen. Selisih suara pun menjadi semakin lebar, yakni 33,7 persen.
Survei lain datang dari Survei Populi Center yang juga diambil dari dua waktu berbeda, di masa kampanye dan seusai debat pertama.
Pertama, survei diambil pada Desember 2018 dengan hasil Jokowi-Ma’ruf unggul dengan 52 persen dari lawannya, Prabowo-Sandi, yang hanya mengumpulkan 30,7 persen.
Terlihat, terdapat perbedaan perolehan suara sebanyak 21,3 persen.
Sementara pada survei yang dilakukan pada 20-27 Januari 2019, tiga bulan sebelum Pilpres 2019, perolehan suara paslon nomor urut 01 meningkat ke angka 54,1 persen. Perolehan suara paslon nomor urut 02 yang juga mengalami peningkatan menjadi 31 persen.
Adapun selisih di antara keduanya menjadi 23,1 persen, naik 1,8 persen dari selisih sebelumnya.
Baca juga: Elektabilitas Unggul di Survei, Kubu Jokowi-Maruf Belum Puas
Lembaga survei ketiga yang akan kita gunakan datanya adalah Media Survei Nasional (Median).