Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Petani Tebu, Presiden Jokowi Janji Naikkan Harga Gula

Kompas.com - 07/02/2019, 09:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berjanji akan menaikkan harga biaya pokok produksi (BPP) gula dalam waktu dekat.

Hal itu diungkapkan Presiden ketika menerima 800-an petani tebu yang berasal dari Pulau Jawa, Sumatera serta Sulawesi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Awalnya, para petani mengungkapkan sederet persoalan yang dihadapi. Salah satunya BPP gula yang dinilai terlalu rendah, yakni sebesar Rp 9.700 per kilogram. Para petani meminta pemerintah menaikkan harga menjadi Rp Rp 10.500 per kilogram.

Usai mencatat selurut keluh kesah para petani itu, Presiden berjanji untuk menindaklanjutinya satu per satu, termasuk soal permohonan peningkatan harga.

Baca juga: Kunjungi Pasar, Mendag Temukan Harga Gula Pasir Masih di Atas HET

"Intinya yang saya tangkap, harga minta naik ke Rp 10.500. Tolong saya diberi waktu satu minggu, saya akan undang Bapak-bapak lagi, mungkin tim kecil saja. Akan saya undang APTRI untuk bicara soal ini," ujar Jokowi.

"Jangan saya baru tahu terus minta diputuskan. Intinya, semangatnya kita naikkan, iya. Berapa (besaran kenaikannya) saya belum putuskan," lanjut dia.

Pernyataan Jokowi pun mendapatkan tepuk tangan dan sorak sorai meriah dari para petani tebu.

Senang

Keluhan lain yang masuk ke catatan Presiden, yakni permohonan agar pemerintah merevitalisasi pabrik pengolahan tebu, mekanisasi alat-alat pertanian dan permohonan agar Presiden merevisi beberapa peraturan menteri yang dinilai petani merugikan.

Presiden Jokowi pun berjanji akan menindaklanjuti keluhan-keluhan para petani tersebut satu per satu.

"Nanti akan saya bicarakan, pabrik-pabrik mana yang harus direvitalisasi. Biar tahu yang prioritas yang mana, yang nomor dua yang mana, yang nomor tiga yang mana," ujar Jokowi menanggapi keluhan soal usangnya mesin pabrik.

Presiden mengaku senang dapat bersilaturahim dengan pelaku langsung. Menurut dia, apabila ia bertemu dengan pelaku di lapangan, solusi yang dihasilkan sangat lugas dan jelas. Berbeda dengan saat ia berbincang dengan birokrat yang terkadang tidak seluruhnya persoalan dilaporkan.

"Kalau bicara dengan pelaku-pelaku, saya lebih cepat nangkap dan mudah menindaklanjutinya. Sebab, kadang-kadang kalau kita bicara dengan birokrasi kita, tidak semua persoalan masuk ke saya sehingga keputusan-keputusan itu tidak bisa diambil," kata Jokowi.

Baca juga: Harga Gula di Puncak Jaya Rp 1,45 Juta Per Sak, Menteri Rini Minta Turun 25 Persen

Salah satu petani tebu asal Medan bernama Suhardi mengapresiasi pertemuan dengan Presiden itu. Ia menyebut, pertemuan itu sangat produktif dan menghasilkan solusi konkret bagi keluhan para petani.

Ia berharap tindaklanjut dari pertemuan tersebut dapat segera diimplementasikan secepatnya agar kesejahteraan petani tebu meningkat.

"Saya mohon ke Bapak Presiden, sepulangnya kami dari sini, harga gula dinaikkan, agar keluarga kami menyambut kami, bisa tersenyum. Anak bisa sekolah, kuliah. Mungkin kalau enggak naik, keluarga kami mukanya muram, cemberut karena mengalami kerugian lagi," ujar dia.

Kompas TV Pengusaha dan akademisi mengkritik regulasi lelang gula rafinasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com