Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wadah Pegawai Akan Gelar Aksi Solidaritas untuk Penyelidik KPK yang Dianiaya

Kompas.com - 07/02/2019, 09:17 WIB
Abba Gabrillin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tergabung dalam Wadah Pegawai KPK akan menggelar aksi di sekeliling Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap pegawai KPK yang dianiaya saat menjalankan tugas.

Ketua WP KPK Yudi Purnomo mengatakan, aksi akan dimulai dengan berkumpul bersama dan menyusun barikade rantai manusia mengelilingi Gedung Merah Putih KPK.

"Hal ini sebagai simbol tidak kendor terhadap teror serta simbol perlawanan rakyat atas berbagai upaya pelemahan KPK," ujar Yudi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Selidiki Dugaan Penganiayaan Pegawai KPK, Polisi Periksa CCTV Hotel Borobudur

Pada 3 Februari 2019 lalu, telah terjadi penganiayaan yang menyebabkan retaknya tulang hidung petugas KPK yang sedang melakukan pengumpulan data dan informasi dalam rangka penegakan hukum.

Pemukulan tersebut dilakukan meski pegawai KPK tersebut telah menunjukkan indentitas resmi dan menjelaskan bahwa kegiatannya merupakan bagian dari pelaksanaan tugas lembaga negara.

Baca juga: KPK Bela Penyelidik yang Dilaporkan Pemprov Papua ke Polisi

Para pelaku kekerasan juga secara paksa merampas perangkat yang digunakan petugas, serta mengambil informasi dari perangkat tersebut secara ilegal tanpa kewenangan hukum.

Menurut Yudi, saat ini telah terjadi upaya untuk menyesatkan informasi publik bahwa KPK seolah-olah mengganggu proses pekerjaan pemerintahan daerah. Bahkan, ada upaya menggiring opini seakan pegawai KPK tersebut menjadi pelaku kejahatan.

"Penyesatan logika ini sangat berbahaya karena menjadi ancaman nyata kerja-kerja lembaga dan pegawai KPK ke depannya sesuai dengan amanah reformasi yang telah termaktub secara eksplisit dalam TAP MPR Tahun 1998," kata Yudi.

Kompas TV KPK memeriksa Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia, Tono Suratman. KPK menggali soal kasus suap dana hibah dari pemerintah melalui Kemenpora kepada KONI tahun anggaran 2018. Tono Suratman diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Sekjen KONI Ending Fuad Hamidi. KPK ingin mendalami informasi dari Tono terkait pengajuan hibah ke Kemenpora hingga pencairannya. Seusai diperiksa kurang lebih selama 6 jam, Tono enggan memberi keterangan lengkap soal hasil pemeriksaan. Dalam kasus ini KPK menduga ada kesepakatan antara Kemenpora dan KONI sebesar Rp 3,4 miliar untuk mencairkan dana hibah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com