Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perayaan Imlek bagi Muslim Tionghoa di Indonesia...

Kompas.com - 05/02/2019, 15:31 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahun baru Imlek begitu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Tionghoa, termasuk di Indonesia. Biasanya, mereka melakukan bermacam tradisi sebelum Imlek hingga Cap Go Meh pada akhir perayaan Imlek.

Tradisi itu mulai dari sembahyang di toapekong yang dilaksanakan seminggu sebelum Imlek dengan mengadakan sembahyang untuk mengantar kenaikan dewa ke surga, kemudian dilanjut dengan sembahyang leluhur.

Sembahyang leluhur biasanya dilakukan pada satu hari menjelang peringatan Imlek. Tujuannya adalah untuk memberi tahu pada arwah leluhur bahwa esok adalah hari Imlek dan mereka diundang hadir untuk merayakan bersama anak-cucu yang masih hidup di dunia.

Tak hanya ritual itu saja, acara bersih-bersih rumah sebagai simbol kesucian diri juga dilakukan sebelum mendekati Imlek.

Namun, masyarakat Tionghoa yang tersebar di berbagai belahan dunia tak hanya menganut kepercayaan Konghucu atau Buddha saja.

Mereka ada yang telah pindah keyakinan, kemudian menganut Kristen, Katolik, juga Islam. Maka tak jarang tradisi-tradisi yang kaitannya dengan sembahyang tak dilakukan lagi ketika Imlek.

Baca juga: Memahami Tradisi dan Kepercayaan Terkait Perayaan Imlek...

Proses pembuatan kue keranjang di industri rumah tangga milik Tan Joe Lie di di Jalan Veteran Gang Syukur 3, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (8/2/2018). Kue keranjang merupakan penganan khas berbahan dasar ketan dan gula pasir yang selalu tersaji setiap perayaan Imlek.KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN Proses pembuatan kue keranjang di industri rumah tangga milik Tan Joe Lie di di Jalan Veteran Gang Syukur 3, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (8/2/2018). Kue keranjang merupakan penganan khas berbahan dasar ketan dan gula pasir yang selalu tersaji setiap perayaan Imlek.

Salah seorang keturunan Tionghoa Muslim, Risky Nur Prattama, mengatakan bahwa tradisi yang dilakukan keluarganya hanya sebatas kumpul-kumpul dan makan bareng.

"Dulu ketika masih kecil, ketika Imlek biasanya kumpul bersama keluarga besar dan berbagi angpau. Namun tak melakukan penghidupan dupa dan melakukan tradisi lain. Intinya cuma kumpul," ujar Riski kepada Kompas.com, Senin (4/2/2019).

Seiring berjalannya waktu, tradisi itu mulai tak lagi dilakukan. Bahkan, momen kumpul-kumpul saat Imlek jarang dilakukan lagi. Rumahnya sebagai tempat tinggal juga tak serta merta dihias dengan ornamen merah.

"Sekarang hal itu sudah tak dilakukan lagi, mungkin karena sudah terlalu jauh jalur keturunannya juga ya," kata Riski.

Keturunan etnis Tionghoa lain, Tasya, juga mengatakan hal yang serupa. Dia mengungkapkan, momen Imlek identik dengan kumpul-kumpul keluarga dan makan bersama.

"Kalau keluarga saya ada beraneka macam, ada Kristen, Katolik dan Muslim juga. Mereka berkumpul bersama ketika Imlek dan berbagi angpau," ujar Tasya.

Bagi Tasya, sebagai Muslim momen kumpul keluarga seperti halnya dilakukan ketika momen Lebaran. Kebiasaan makan bersama, berbagi cerita, dan juga menerima angpau dilakukan saat Imlek.

"Paling ditunggu-tunggu ya masalah angpau dan makan kue keranjang. Karena angpau hanya diberikan ketika momen Imlek saja," ucap Tasya

Menurut Tasya, keluarganya yang Muslim hanya sebatas kumpul keluarga dan berbincang bersama sambil menikmati hidangan ketika Imlek. Namun, bagi yang menganut Konghucu, biasanya melakukan ritual khusus terlebih dahulu.

Baca juga: Melepas Burung Pipit, Tradisi Masyarakat Tionghoa Saat Imlek...

Pedagang menunjukkan amplop angpao bermotif anjing yang dijual di toko pernak-pernik Imlek di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/2/2018). Menjelang Tahun Baru Imlek pada 16 Februari, sejumlah pedagang mulai menjajakan pernak-pernik imlek bertemakan Anjing karena menurut perhitungan astrologi China bahwa 2018 merupakan Tahun Anjing Tanah.ANTARA FOTO/ZABUR KARURU Pedagang menunjukkan amplop angpao bermotif anjing yang dijual di toko pernak-pernik Imlek di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/2/2018). Menjelang Tahun Baru Imlek pada 16 Februari, sejumlah pedagang mulai menjajakan pernak-pernik imlek bertemakan Anjing karena menurut perhitungan astrologi China bahwa 2018 merupakan Tahun Anjing Tanah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com