Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Paslon Diminta Sosialisasikan Visi Misi Terkait Topik Debat Kedua

Kompas.com - 03/02/2019, 13:54 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Advokasi Publish What You Pay (PWYP) Indonesia Aryanto Nugroho menilai debat kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tak dapat mengupas tuntas isu-isu yang menjadi topik debat.

Aryanto menilai, debat kedua dengan tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup, memiliki keterbatasan karena banyaknya tema dan minimnya waktu.

"Kalau kita bicara debat kedua nanti dengan banyaknya isu, pangan, SDA, energi, lingungan hidup, saya yakin semua tidak akan terjawab," ungkap Aryanto saat acara diskusi bertajuk "Menyigi Visi Misi Calon Presiden 2019", di kantor KoDe Inisiatif, Jakarta Selatan, Minggu (3/1/2019).

Baca juga: Mahfud MD: Kedua Paslon Tak Punya Strategi Baru untuk Penegakan Hukum

Maka dari itu, para anggota tim sukses pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno perlu melakukan sosialisasi visi misi terkait topik-topik debat tersebut.

Aryanto mengatakan bahwa menerjemahkan visi misi paslon merupakan tugas dari timses, sekaligus paslon itu sendiri.

Pegiat Koalisi Anti Mafia Sumber Daya Alam, Aryanto Nugroho saat diwawancarai di Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Selasa (29/11/2016).Dimas Jarot Bayu Pegiat Koalisi Anti Mafia Sumber Daya Alam, Aryanto Nugroho saat diwawancarai di Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Selasa (29/11/2016).

 

Dalam waktu yang tersisa menuju debat kedua, Aryanto berharap paslon maupun timses menjelaskan konsep-konsep yang terkait dengan topik debat, misalnya ketahanan energi kepada publik.

Baca juga: KPU Tetapkan 8 Panelis Debat Kedua Pilpres, Ini Nama-namanya

Ia tidak ingin masalah yang dihadapi Indonesia, seperti ancaman kekurangan pangan dan air, luput dari pembahasan karena terlalu sibuk membalas pernyataan timses satu dengan yang lain.

"Ini sebenarnya tugasnya, jangan sampai sibuk saja, lempar-lempar hoaks sana sini, berantem soal ini benar atau enggar benar, lapor sana, lapor sini," katanya.

Baca juga: INFOGRAFIK: Format untuk Debat Kedua Pilpres 2019

"Tapi urusan Indonesia yang sebentar lagi kekurangan pangan, air, dan Indonesia yang terancam bencana sana sini karena iklim, itu enggak ada yang ngurusin," jelas dia.

Debat kedua pilpres akan digelar Minggu (17/2/2019). Peserta debat adalah calon presiden. Tema yang diangkat energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Debat akan diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta. Empat stasiun televisi akan menyiarkan debat, yaitu RCTI, JTV, MNC TV, dan INews TV.

Kompas TV Sebagian pihak menilai debat pertama Pilpres 2019 berlangsung kurang greget hingga BPN Prabowo-Sandiaga menawarkan format debat tarung bebas. Evaluasi telah dilakukan dan KPU memunculkan perubahan format<br /> cukupkah efektif menghidupkan jalannya debat kedua? KompasTV akan membahasnya bersama wakil ketua BPN Prabowo-Sandiaga Priyo Budi Santoso, wakil direktur saksi TKN Jokowi-Ma&#39;ruf Lukman Edy, dan analis komunikasi politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com