SEMARANG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo meminta pendukungnya melawan hoaks yang belakangan ia nilai makin masif. Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan dari Alumni Koalisi Diponegoro di Kota Lama, Semarang, Minggu (3/2/2019).
Jokowi meyakini Alumni Koalisi Diponegoro yang terdiri dari alumni sejumlah perguruan tinggi di Jawa Tengah bisa memberi pencerahan kepada masyarakat di tengah maraknya disinformasi.
"Karena ini memang isunya, terutama isu-isu yang berkaitan dengan hoaks, kebohongan-kebohongan, kedustaan-kedustaan, itu semakin hari bukan semakin berkurang tetapi semakin hari semakin banyak," kata Jokowi.
"Tetapi pagi hari ini saya berhadapan dengan intelektual-intelektual yang bisa memberikan pencerahan pencerahan kepada masyarakat. Jangan sampai kita biarkan hoaks ini merajalela sampai ke desa-desa, sangat berbahaya sekali," tambah dia.
Baca juga: Dukung Jokowi-Maruf, Alumni Menteng 64 Usung Tagar #JokowikanJakarta
Jokowi lalu mencontohkan hoaks mengenai adanya tujuh kontainer surat suara di Tanjung Priok yang sudah tercoblos. Kepolisian sudah menyelidiki dan memastikan informasi ini hoaks. Dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Tujuh kontainer itu kalau saya hitung 80 juta kertasnya (surat suara). Begitu dijawab, diam," kata Jokowi.
Setelah hoaks surat suara, lanjut Jokowi, muncul lagi hoaks-hoaks lainnya. Ia lalu mencontohkan informasi hoaks mengenai selang cuci darah di Rumah Sakit Cipta Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, yang dipakai sampai 40 kali. Informasi ini disampaikan oleh calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Pihak RSCM sudah membantah dan menyebut bahwa selang cuci darah hanya sekali pakai.
"Dijawab lagi dari rumah sakit RSCM, diam," kata Jokowi disambut riuh tepuk tangan pendukungnya.
Terakhir, Jokowi mencontohkan soal hoaks penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet. Ratna pada akhirnya mengakui ia berbohong soal dirinya yang dianiaya.
Wajah Ratna lebam bukan karena dianiaya, tapi karena operasi plastik. Namun, kabar Ratna yang dianiaya sudah terlanjur tersebar karena digoreng oleh kubu Prabowo-Sandi.
"Untungnya yang namanya Mbak Ratna Sarumpaet itu jujur. Saya kenal beliau lama. Beliau berani dan jujur sehingga ketika ramai, dia menyampaikan apa adanya. Saya acungi jempol ke Ratna," kata Jokowi.
"Yang enggak benar itu yang ngabarin dianiaya. Itu maunya apa? Mau nuduh kita? Tapi masyarakat sudah cerdas dan pintar-pintar," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.