Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mahfud MD Saat Megawati dan Kalla Hendak "Walk Out" dari Pilpres 2009

Kompas.com - 01/02/2019, 22:14 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD punya kenangan tersendiri pada Pilpres 2009.

Saat itu Mahfud yang menjabat Ketua MK menghadapi momen yang tak pernah ia duga. Saat itu ia dihadapkan dengan rencana dua dari tiga pasangan calon yang hendak mengundurkan diri dari Pilpres saat H-4 menjelang pencoblosan.

Kala itu ada tiga pasangan calon yang berkontestasi yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, Jusuf Kalla-Wiranto, dan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto.

"Wiranto dan Jusuf Kalla bersama Bu Mega dan Pak Prabowo, datang ke PP Muhammadiyah tengah malam. Mau Walk Out. Tidak ikut pemilu. Padahal pemilu kurang 4 hari. Itu Senin (mereka datang), pencoblosannya Kamis," kenang Mahfud saat menjadi pembicara dalam bedah buku di Universitas Paramadina, Jumat (1/2/2019).

Baca juga: Pelitnya Boediono dan Eksentriknya Bambang Kesowo dalam Ingatan Megawati...

Protes yang dilayangkan Megawati-Prabowo dan Jusuf Kalla-Wiranto disebabkan oleh carut marutnya persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT), sebab banyak pemilih yang tak terdaftar.

Mahfud MD, saat berbincang dengan Kompas.com, di kediamannya di Sleman, Yogyakarta, 18 Agustus 2018.KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO Mahfud MD, saat berbincang dengan Kompas.com, di kediamannya di Sleman, Yogyakarta, 18 Agustus 2018.
Saat itu, kata Mahfud, sempat terjadi kebingungan di antara sejumlah lembaga negara sebab belum ada undang-undang yang mengatur apakah pasangan calon yang tersisa otomatis akan menjadi pemenang jika yang lainnya mengundurkan diri.

Hal itu, kata Mahfud, berpotensi memunculkan kekacauan terhadap konstitusi karena bagaimanapun juga masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden harus segera berakhir.

Baca juga: Cerita Jusuf Kalla Kebingungan Tangani Korban Bencana Tsunami

"Padahal tidak ada yang mengatur kalau yang dua mundur boleh atau tidak? Sekarang kan tidak boleh. Kalau dua mundur Ini yang 1 langsung jadi atau tidak? Kalau tidak langsung jadi diproses dari awal terjadi kekacauan agenda konstitusi. Karena Presiden harus habis masa jabatannya," tutur Mahfud.

Akhirnya, melalui gugatan yang dilayangkan Refly Harun kala itu, MK memutuskan setiap warga negara yang memiliki KTP dan paspor berhak mencoblos meskipun tak terdaftar di DPT.

Saat itu, lanjut Mahfud, MK memandang warga negara yang tak terdaftar di DPT namun memliki KTP dan paspor berhak mencoblos lantaran hak politik seseorang tak boleh hilang hanya karena persoalan administratif.

Baca juga: Mendagri: Presidential Threshold Sudah Diterapkan Sejak Pilpres 2009

Pilpres pun tetap berlangsung setelah Megawati-Prabowo dan Jusuf Kalla-Wiranto tak jadi mengundurkan diri.

"Hari itu MK memutuskan seluruh warga negara yang punya KTP dan punya paspor tetapi tidak ada di DPT, abaikan DPT itu Anda datang ke TPS. Reda. Anda coba bayangkan betapa akan terjadi perang yang mungkin sangat panas kalau udah 4 hari calon hanya muncul 1 dari 3," sambung Mahfud.

Kompas TV Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri acara ulang tahun ke-72 Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Acara ulang tahun ditandai dengan peluncuran buku berjudul Brave Lady yang berisi tentang kepemimpinan Megawati saat jadi presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com