Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Duga Pemecatannya karena PKS Sempat Mau Mendekat ke Penguasa

Kompas.com - 01/02/2019, 18:19 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mengungkapkan dugaannya mengenai alasan pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memecat dirinya. Menurut dia, hal itu karena PKS sempat ingin mendekat ke Presiden Jokowi yang baru dilantik.

Dugaannya ini mengacu pada pemberitaan pimpinan PKS menemui Jokowi tanpa lapor pada Koalisi Merah Putih. Kemudian, Majelis Syuro juga sempat bertemu berkali-kali. Pertemuan itu terjadi pada periode yang sama dengan awal kasus pemecatannya.

"Saya ada dugaan tekanan kepada saya berkaitan dengan keinginan dari pimpinan partai untuk masuk ke pemerintahan. Maka dibersihkan dulu orang orang yang dianggap punya sikap berbeda dengan pemerintah," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Jumat (1/2/2019).

Baca juga: MA: PK Tak Menunda Kewajiban PKS Bayar Rp 30 Miliar ke Fahri Hamzah

Fahri mengatakan sejak awal dia sudah kecewa karena pimpinan PKS tidak terlalu komitmen dengan Koalisi Merah Putih. Terlebih ketika ada kepengurusan PKS beralih ke yang baru.

"Pengurus baru mungkin ada deal apa di belakangnya tiba-tiba membuat keputusan yang bukan keputusan lembaga," ujar Fahri.

Fahri kemudian juga mengungkap buka-bukaan soal pengakuan Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al-Jufri. Fahri mengatakan Salim pernah menjelaskan alasan mereka mendekat ke penguasa karena pernah menjadi pejabat.

"Ketua Majelis Syuro terbuka kepada saya, bahwa salah satunya kenapa mereka mendekat ke pemerintah itu beliau bilang ke saya bahwa 'Kita semua pernah jadi pejabat. Jadi nanti kalau Pak Fahhri tetap kritis, kami semua bisa kena kasus karena pernah jadi pejabat'," ujar Fahri.

"Beliau pernah jadi mensos, lalu ada yang jadi menkominfo, ada yang jadi mentan, menristek, ada yang jadi wakil ketua DPR. Dia bilang 'kalau gaya Pak Fahri bicara begitu, nanti kami semua bisa kena'," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com