JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menilai, rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) saat ini belum aman.
Berdasarkan laporan pada September 2018, rasio utang Indonesia terhadap PDB mencapai 30,31 persen.
Total utang pemerintah per akhir Agustus 2018 mencapai Rp 4.363 triliun atau sekitar 30,31 persen terhadap PDB yang diperkirakan sebesar Rp 14.395 triliun.
"Angka-angka tersebut janganlah kita bilang angka tersebut aman. Kita harus hati-hati karena ini tantangan ekonomi pada 2019, tantangan perang dagang, tantangan lain," kata Sandiaga saat ditemui di Media Center Prabowo-Sandiaga, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Baca juga: Luhut : Utang Kita Semuanya Produktif
Saat ini tercatat yield (imbas hasil) Surat Utang Indonesia mencapai 8,1 persen.
Menurut Sandiaga, yield tersebut tertinggi jika dibandingkan negara ASEAN lainnya.
Ia mengatakan, kondisi global yang tak menentu dengan mudah bisa memengaruhi posisi utang Indonesia menjadi semakin tak aman.
Sandiaga menambahkan, semestinya pemerintah lebih bijak dalam mengelola utang dan dialokasikan ke sektor yang produktif.
Baca juga: Fuad Bawazier: Utang Pemerintah Saat Ini Bebankan Pemerintah Selanjutnya
Ia menilai, ke depannya, pembangunan infrastruktur bisa dilakukan dengan pendanaan yang inovatif sehingga tak memberatkan utang.
"Jangan sampai karena yield kita tertinggi, ini berbahaya kalau kita sudah setinggi itu bunganya. Itu merulakan salah satu reminder buat kita," lanjut Sandiaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.