JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memuji Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi massa yang memiliki komitmen keagamaan sekaligus komitmen kebangsaan.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat membuka konsolidasi jelang satu abad Nahdlatul Ulama (NU) dalam rangka hari lahir NU Ke-93, di Jakarta Convention Center, Senayan, Kamis (31/1/2019).
Baca juga: Hadiri Harlah ke-93 NU, Presiden Jokowi Didoakan Menang Pilpres
Awalnya, Jokowi menyinggung soal media sosial yang saat ini banyak dipenuhi oleh saling menghina, mencela dan menjelekkan. Menurut dia, banyak masyarakat yang lupa mengenai nilai keagamaan, etika, budi pekerti, tata krama, dan sopan santun.
Oleh karena itu, Jokowi mengajak seluruh kader NU untuk membuat adem masyarakat.
"Saya menitipkan ini karena saya meyakini, NU lah yang memiliki komitmen keagamaan sekaligus komitmen kebangsaan yang tidak perlu diragukan lagi," kata Jokowi.
Baca juga: Maruf Amin: Memang Tugas NU Berat...
"Saya selalu merasa adem kalau hadir bersama para kyai dan jamaah NU," tambah dia.
Jokowi menegaskan bahwa Indonesia berbeda dengan negara-negara lain. Keberagaman dan perbedaan di Indonesia, kata dia, telah hukum Allah yang harus terus dirawat.
"Sehingga nilai toleransi, saling menghargai, menghormati, harus terus kita kembangkan," kata Jokowi.
Baca juga: Maruf Amin: Memang Tugas NU Berat...
Adapun Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dalam acara itu mengingatkan kembali perjuangan para kyai NU dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia memastikan perjuangan para pendiri NU itu akan terus dijaga oleh para kader NU saat ini.