Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OSO Optimistis Hanura Tembus Ambang Batas Parlemen, Target 48 Kursi

Kompas.com - 30/01/2019, 16:36 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Oesman Sapta Odang (OSO) optimistis partainya mampu menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen di Pileg 2019 nanti.

"Itu kecil. Kecil itu, 4 persen," ujar OSO saat menggelar rapat koordinasi DPP di kediamannya, kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Oleh karena itu, OSO mengaku tak ambil pusing dengan prediksi survei-survei yang menyatakan partainya tak lolos ke parlemen.

Baca juga: Oesman Sapta: Hanura Solid Menangkan Jokowi-Maruf

Menurut OSO, partainya memiliki prediksi tersendiri untuk memastikan kemenangan di Pileg 2019.

"Ada silent prediction dari Hanura kan, itu tentu kepentingannya tidak untuk dilihat partai lain. Yang saling ngintip supaya lebih. Kita enggak. Kita diam-diam," kata dia.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPP Bidang Organisasi Hanura Benny Ramdhani. Benny mengatakan, komponen partai sudah diperkuat untuk memenangkan Pemilu 2019.

Baca juga: OSO Dinilai Bawa Sentimen Negatif, Hanura Berpotensi Tak Lolos ke DPR

Selain itu, Hanura juga mengandalkan para caleg yang diusungnya untuk terjun langsung ke masyarakat memenangkan partai.

"Kita melakukan kerja-kerja politik tidak hanya teman-teman di struktur partai, tapi juga caleg, yang sinergis di lapangan. Saya yakin kita optimis bisa lolos. Kita target 48 kursi," kata dia.

Sebelumnya, survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA per Desember 2018 menunjukkan, ada enam partai peserta pemilu yang tidak memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar empat persen.

Baca juga: Survei LSI: 6 Partai Tak Lolos ke DPR, 5 Partai Belum Aman

 

Sementara posisi lima partai lainnya masih belum aman untuk lolos ke DPR periode 2019-2024. Enam parpol yang terancam tak lolos ke DPR, yakni:

  1. Hanura: 0,6 persen
  2. PBB: 0,2 persen
  3. Garuda: 0,2 persen
  4. PSI: 0,1 persen
  5. Berkarya: 0,1 persen
  6. PKPI: 0,1 persen

Meski ditambah dengan angka margin of error survei ini sebesar 2,9 persen, keenam partai tersebut tetap tidak memenuhi ambang batas untuk lolos ke DPR sebesar 4 persen.

Baca juga: Sikap OSO Bisa Bikin Kader Hanura Pindah ke Partai Lain

 

Peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan, posisi PSI, Berkarya dan Garuda sebagai parpol baru membuat mereka sulit untuk bersaing dengan partai lama.

Sementara Hanura, PBB dan PKPI, meski merupakan partai lama, namun sulit meningkatkan elektabilitas karena tidak mempunyai gagasan besar yang ditawarkan ke publik.

"Ketiga partai ini adalah partai lama, namun tak ada gagasan atau terobosan kampanye yang terdengar masif di publik selama 5 bulan terakhir," kata Ardian saat merilis hasil surveinya di Kantor LSI, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Kompas TV Simak dialognya dalam Sapa Indonesia Malam berikut ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com