JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Oesman Sapta Odang (OSO) optimistis partainya mampu menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen di Pileg 2019 nanti.
"Itu kecil. Kecil itu, 4 persen," ujar OSO saat menggelar rapat koordinasi DPP di kediamannya, kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Oleh karena itu, OSO mengaku tak ambil pusing dengan prediksi survei-survei yang menyatakan partainya tak lolos ke parlemen.
Baca juga: Oesman Sapta: Hanura Solid Menangkan Jokowi-Maruf
Menurut OSO, partainya memiliki prediksi tersendiri untuk memastikan kemenangan di Pileg 2019.
"Ada silent prediction dari Hanura kan, itu tentu kepentingannya tidak untuk dilihat partai lain. Yang saling ngintip supaya lebih. Kita enggak. Kita diam-diam," kata dia.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPP Bidang Organisasi Hanura Benny Ramdhani. Benny mengatakan, komponen partai sudah diperkuat untuk memenangkan Pemilu 2019.
Baca juga: OSO Dinilai Bawa Sentimen Negatif, Hanura Berpotensi Tak Lolos ke DPR
Selain itu, Hanura juga mengandalkan para caleg yang diusungnya untuk terjun langsung ke masyarakat memenangkan partai.
"Kita melakukan kerja-kerja politik tidak hanya teman-teman di struktur partai, tapi juga caleg, yang sinergis di lapangan. Saya yakin kita optimis bisa lolos. Kita target 48 kursi," kata dia.
Sebelumnya, survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA per Desember 2018 menunjukkan, ada enam partai peserta pemilu yang tidak memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar empat persen.
Baca juga: Survei LSI: 6 Partai Tak Lolos ke DPR, 5 Partai Belum Aman
Sementara posisi lima partai lainnya masih belum aman untuk lolos ke DPR periode 2019-2024. Enam parpol yang terancam tak lolos ke DPR, yakni:
Meski ditambah dengan angka margin of error survei ini sebesar 2,9 persen, keenam partai tersebut tetap tidak memenuhi ambang batas untuk lolos ke DPR sebesar 4 persen.
Baca juga: Sikap OSO Bisa Bikin Kader Hanura Pindah ke Partai Lain
Peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan, posisi PSI, Berkarya dan Garuda sebagai parpol baru membuat mereka sulit untuk bersaing dengan partai lama.
Sementara Hanura, PBB dan PKPI, meski merupakan partai lama, namun sulit meningkatkan elektabilitas karena tidak mempunyai gagasan besar yang ditawarkan ke publik.
"Ketiga partai ini adalah partai lama, namun tak ada gagasan atau terobosan kampanye yang terdengar masif di publik selama 5 bulan terakhir," kata Ardian saat merilis hasil surveinya di Kantor LSI, Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.