Menurut Kalla, justru semakin besar perusahaan akan semakin besar utangnya. Sebab, perusahaan tersebut ingin mengembangkan investasinya dan dananya diperoleh melalui utang.
Baca juga: JK: Bukan Jumlahnya, Yang Penting Utangnya Dibayar atau Tidak
Kesuksesan program pemerintah saat ini dinilai bisa menjadi modal kuat bagi calon presiden petahana Joko Widodo memenangi Pemilihan Presiden 2019.
Namun, pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, mengingatkan Jokowi waspada karena kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah tak berbanding lurus dengan elektabilitas.
Adi mengatakan, berbagai survei saat ini menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK sekitar 70 persen. Akan tetapi, berbagai survei juga menunjukkan bahwa elektabilitas petahana hanya sekitar 50 persen. Mengapa?
Baca juga: Kepuasan Kinerja Jokowi Tak Berbanding Lurus dengan Elektabilitas, Apa Sebabnya?
Kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin menanggapi pernyataan petinggi Gerindra yang menyebutkan bahwa banyak kader parpol koalisi pasangan nomor urut o1 itu yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Ace Hasan Syadzily mengatakan, partai pendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga sudah overheat.
Mereka tidak lagi fokus terhadap pemenangan pemilihan presiden, melainkan pemilihan legislatif.
"Tanda bahwa mesin paslon 02 overheat adalah partai pendukung paslon 02 sibuk untuk perjuangkan nasibnya di pemilu legislatif," kata Ace ketika dihubungi, Selasa (29/1/2019).
Hal itu dia simpulkan dengan melihat gejolak-gejolak yang ada di dalam partai koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga.
Baca juga: Jubir Jokowi-Maruf: Partai Pendukung Paslon 02 Cari Selamat Sendiri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.