Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Kasak-kusuk soal Indonesia Barokah

Kompas.com - 28/01/2019, 08:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


SETELAH  Obor Rakyat kini muncul Indonesia Barokah. Bedanya, yang pertama memojokkan capres 01 Joko Widodo, yang kedua sebaliknya menulis sarkas Capres 02 Prabowo Subianto.

Pembuat Obor Rakyat telah divonis penjara. Sementara, konten Indonesia Barokah masih dikaji apakah mengandung unsur fitnah dan pencemaran nama baik.

Lepas dari itu, keduanya bagian dari kampanye negatif. Konten Obor Rakyat telah divonis tak mengandung fakta. Artinya, Obor Rakyat adalah kampanye hitam.

Sementara, Tabloid Indonesia Barokah masih menunggu hasil kajian Dewan Pers dan proses hukum. Tabloid ini disebut-sebut juga merupakan kampanye hitam karena kontennya dipandang tidak sesuai dengan fakta-fakta yang ada.

Inilah tabloid yang mengiringi pemilu serentak yang pertama kali digelar di sepanjang sejarah negeri ini berdiri.

Kampanye hitam dan negatif punya arti yang berbeda namun tujuannya sama, menyoroti hal buruk dari pasangan calon.

Bedanya kampanye negatif menggunakan data dan fakta yang benar. Sementara, kampanye hitam menyebar kabar yang tak ada faktanya, alias berita bohong atau hoaks.

Antara Obor Rakyat dan Indonesia Barokah

Obor Rakyat terbit pada Pilpres 2014. Persidangan memutuskan konten Obor Rakyat mengandung pencemaran nama baik, fitah, dan penghinaan.

Putusan persidangan pada 2016 menghukum Pemimpin Redaksi Obor Rakyat Setiyardi Budiono dan Redaktur Darmawan Sepriyossa masing-masing delapan bulan penjara.

Majelis Hakim, berdasarkan pertimbangan Dewan Pers, memutuskan bahwa Obor Rakyat bukanlah produk jurnalistik. Tabloid ini merupakan bentuk kampanye hitam.

Lalu apakah Indonesia Barokah yang terbit beberapa hari terakhir juga bagian dari kampanye hitam? Program AIMAN yang tayang pada Senin (28/1/2019) pukul 20.00 wib di KompasTV mengupasnya.

Obor Rakyat berisi fitnah tentang Capres kala itu, Jokowi, yang disebut sebagai kaki tangan dan keturunan Tionghoa, serta antek asing.

Sementara, Indonesia Barokah yang memuat 10 artikel menyinggung gerakan 212 yang ditulis sebagai gerakan politik. Artikel-artikel itu menyebut Capres Prabowo Subianto punya peran besar dalam gerakan ini.

Indonesia Barokah juga menampilkan gambar Prabowo Subianto yang tampak murka dengan tangan mencengkeram. Di bawahnya terdapat judul: Prabowo Marah, Media dibelah! 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com