JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, dukungan dari Partai Bulan Bintang (PBB) untuk calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin sudah diprediksi sebelumnya.
Tanda-tandanya terlihat ketika Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf.
"Dukungan resmi PBB terhadap pasangan Jokowi-Kyai Ma’ruf sudah bisa kami duga sebelumnya setelah Pak Yusril Ihza Mahendra telah menjadi penasihat hukum Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf," ujar Ace ketika dihubungi, Minggu (27/1/2019).
Ace mengatakan, partainya mengapresiasi dukungan itu. Dia senang PBB memutuskan mendukung Jokowi-Ma'ruf meskipun ada beberapa kader yang punya pilihan berbeda.
Baca juga: Meski Beda Pilihan, MS Kaban Hormati Keputusan PBB Dukung Jokowi-Maruf
Ace percaya PBB mempunyai mekanisme internal dalam menghadapi kader yang lebih memilih Prabowo-Sandiaga.
Dia berpendapat semua kader PBB pada akhirnya akan mengikuti keputusan partai.
"Setahu saya, di mana pun keputusan partai, seharusnya diikuti oleh para kadernya," ujar Ace.
"Apalagi, keputusan itu melalui mekanisme rapat pleno partai. Sudah seharusnya setiap kader partai loyal kepada kebijakan partai," tambah dia.
Selain itu, Ace juga yakin Yusril bisa menjelaskan kepada kader mengenai keputusan politik ini kepada kader yang berbeda pendapat.
Dukungan PBB
Sebelumnya, Partai Bulan Bintang (PBB) resmi mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Keputusan itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional PBB di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/1/2019).
"Keputusan ini adalah keputusan bulat yang wajib kita tunaikan dan laksanakan bersama dengan tetap hargai perbedaan pendapat," ujar Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra saat pidato di Rakornas PBB.
Baca juga: Yusril: Caleg PBB 15.000 Lebih, yang Beda Pilihan Cuma 80 Orang
Menurut Yusril, keputusan ini diambil atas hasil rapat pleno pada 19 Januari 2019.
Dalam rapat tersebut, peserta rapat, termasuk majelis syuro PBB, mengutarakan pendapat dan masukan.
Setelah itu, menurut Yusril, keputusan dipertimbangkan secara matang dengan mengakomodasi suara terbanyak dalam rapat pleno.
Hal itu telah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.
"Partai menyerukan pada seluruh fungsionaris dan anggota partai untuk menaati keputusan dengan menghargai perbedaan pendapat," kata Yusril.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.