Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Berita bohong atau hoaks masih saja ditemukan peredarannya di masyarakat hingga saat ini.
Walaupun telah banyak kegiatan, komunitas, bahkan pemerintah yang menggencarkan aksi anti-hoaks, nyatanya kabar-kabar bohong belum juga dapat dituntaskan.
Lalu, apa saja hoaks di pekan ini? Berikut ulasannya.
Beberapa waktu lalu, di warganet di media sosial Facebook diramaikan dengan kabar adanya kapal tenggelam di Perairan Kangean, Jawa Timur.
Video berdurasi 30 detik tersebut viral dengan lebih dari 11.000 kali dilihat dan dibagikan 206 kali oleh akun Facebook lainnya.
Dalam video tampak penumpang mengenakan pelampung warna oranye tengah menyelamatkan diri karena situasi saat itu kapal akan tenggelam.
Posisi kapal memang terlihat miring dan ombak memang tinggi. Terdengar pula suara panik dan doa.
Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumenep membantah kabar tersebut.
Disebutkan, peristiwa tersebut bukanlah terjadi di Perairan Kangean, Jawa Timur.
Baca juga: [HOAKS] Kapal Tenggelam di Perairan Kangean, Jawa Timur
Informasi ini beredar di media sosial Twitter, berbentuk sebuah pamflet yang menyebutkan adanya cashback pembayaran uang kuliah menggunakan OVO.
Di bagian bawah pamflet tersebut terdapat enam logo universitas negeri, salah satunya Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani membantah hal ini.
Iva menyampaikan, pembayaran uang kuliah di UGM dilakukan melalui bank yang bekerja sama dengan pihak kampus, di antaranya Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Mandiri.
Baca juga: [HOAKS] Bayar Kuliah di UGM Pakai Ovo Dapat Cashback 60 Persen
Ada satu kabar yang menyebutkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim), Luhut Binsar Pandjaitan akan mencium kaki calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto apabila terpilih menjadi Presiden RI Tahun 2019-2024.
Dalam kabar itu, disebut bahwa Luhut tidak tahan terhadap pemberitaan terkait utang pemerintah yang terus dilemparkan kepada Presiden Joko Widodo.