Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Perhimpunan Pelajar Indonesia
PPI

Perhimpunan Pelajar Indonesia (www.ppidunia.org)

Memperbaiki Kualitas Debat Calon Presiden 2019

Kompas.com - 25/01/2019, 11:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tentu saja, hal ini tidak banyak memberikan gambaran sejauh mana Jokowi memberikan rasa aman terhadap kebebasan berpendapat di Indonesia.

Selain itu, perdebatan tentang "kebijakan berperspektif gender" juga jauh dari substansi persoalan.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi justru bertanya tentang jumlah pengurus perempuan dalam yang dipimpin Prabowo, dan membandingkannya dengan jumlah menteri perempuan di kabinet Jokowi.

Prabowo, di sisi lain, menjawabnya secara defensif dengan menyebutkan pengurus perempuan di Partai Gerindra.

Meskipun hal tersebut merupakan sebagian kecil dari peningkatan partisipasi perempuan, ada banyak isu kebijakan yang lebih substantif dan penting terkait dengan peningkatan peran perempuan.

Contohnya adalah fasilitas terhadap ibu menyusui di tempat-tempat umum, pengurangan gender pay gap di banyak profesi, atau soal hak-hak perempuan di pabrik (terkait cuti hamil atau jam kerja).

Di sisi lain, Prabowo-Sandiaga juga melakukan hal-hal yang tidak terkait dengan substansi perdebatan. Prabowo, misalnya, mengakui tidak mengetahui perihal caleg mantan koruptor di partainya.

Bahkan, ia menuturkan bahwa jika korupsinya tidak seberapa, maka tidak masalah. Ia juga mempersilakan nanti rakyat memutuskan sendiri pada pemilihan calon anggota legislatif.

Selain itu, Prabowo juga menjelaskan soal menaikkan tax ratio untuk menggaji pejabat agar tidak korupsi. Padahal, capaian tax ratio saat ini pun sudah melebihi target yang diutarakan oleh Prabowo.

Selain itu, pendekatan gaji tinggi tidak serta-merta menjadi obat mujarab dalam pencegahan tindak pidana korupsi. Dalam konteks lain, Prabowo menekankan ingin menjadi Chief of Law Enforcement Officer, yang justru terkesan ingin mengintervensi penyelenggaraan penegakan hukum.

Baik Jokowi maupun Prabowo terlihat lebih banyak mengeksplorasi pengalaman diri daripada arah kebijakan ke depan.

Alih-alih memberikan blueprint kebijakan, Sandiaga justru berkali-kali menceritakan kasus-kasus di lapangan yang ia temui untuk menunjukkan citra bahwa ia dekat dengan masyarakat.

Hal ini tentu tak banyak menceritakan kebijakan antikorupsi dan penegakan hokum yang dilakukan oleh presiden.

Klaim senada juga diungkapkan oleh Prabowo yang pernah mendirikan satuan antiteror dalam kariernya di TNI.

Jokowi juga banyak melihat capaian menteri-menterinya alih-alih memberikan arah kebijakan. Di sisi lain, Ma'ruf Amin banyak mengaitkan pertanyaan dengan pengalamannya memimpin Majelis Ulama Indonesia dan mengeluarkan fatwa bahwa teroris bukanlah jihad.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com