JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan Manager Ground Handling PT Wira Christine Sudiro di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (24/1/2019). Christine bersaksi untuk terdakwa Lucas.
Dalam persidangan, Christine menjelaskan mengenai data penerbangan dengan penumpang bernama Lucas SH CN atau yang diberi inisial Mr L.
Menurut Christine, Lucas atau Mr L tersebut pernah beberapa kali menjadi penumpang pesawat pribadi dari Bandara Halim Perdanakusuma.
"Pada 13 Juli 2018, melakukan perjalanan dari Halim menuju Bandara Husein Sastranegara, Bandung," ujar Christine.
Baca juga: Rekaman Sadapan Lucas dan Eddy Sindoro Sebut Nama James Riady
Menurut Christine, data itu sesuai data manifest yang diterima oleh tim ground support dari pihak operator pesawat.
Kemudian, pada 26 Mei 2016, Lucas pernah melakukan penerbangan ke Singapura. Dalam pesawat privat itu ada sejumlah penumpang lainnya.
Menurut Christine, beberapa penumpang lain yakni, Setya Novanto, Fahd El Fouz, Rani Meidyana, Robert Kardinal, Wiwik Kardinal, dan Idrus Marham. Kemudian, Deisti Astriani Tagor dan Geovani Novanto.
Baca juga: Bukti Elektronik KPK Ungkap Nama Lucas Diganti Sebutan Profesor dan Kaisar
Selain itu, pada 23 Agustus 2018, Lucas pernah berangkat dari Singapura menuju Halim Perdanakusuma. Saat itu, Lucas bersama tiga orang lainnya. Dua di antaranya adalah Muhammad Riza Chalid dan Intan Maharani.
Dalam kasus ini, Lucas didakwa menghalangi proses penyidikan KPK terhadap tersangka mantan petinggi Lippo Group, Eddy Sindoro. Lucas diduga membantu pelarian Eddy ke luar negeri.
Menurut jaksa, Lucas menyarankan Eddy Sindoro yang telah berstatus tersangka agar tidak kembali ke Indonesia.
Baca juga: Novel Baswedan: KPK Punya Rekaman Pembicaraan Eddy Sindoro dan Lucas
Lucas juga mengupayakan supaya Eddy masuk dan keluar dari wilayah Indonesia, tanpa pemeriksaan petugas Imigrasi.
Dalam mewujudkan hal tersebut, Lucas meminta bantuan Dina Soraya yang merupakan staf Riza Chalid. Kemudian, Dina meminta bantuan sejumlah pegawai di bandara, termasuk pegawai Imigrasi dan maskapai AirAsia.