Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum Akui Sebagian Pemilih PPP Masih Dukung Prabowo di Pilpres 2019

Kompas.com - 24/01/2019, 09:01 WIB
Christoforus Ristianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi mengakui masih adanya pemilih PPP yang tidak solid mendukung pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Arwani mengamini hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan sebanyak 43,2 persen pemilih PPP memilih pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Yang perlu diingat bahwa PPP itu tahun 2014 mendukung Prabowo, jadi 75 persen pemilih kita memang memberikan dukungan ke dia. Tetapi sekarang kita memutuskan mendukung Pak Jokowi di Pilpres 2019, artinya ada penurunan jumlah pemilih PPP yang masih mendukung Prabowo dari 75 menjadi 43 persen," kata Arwani ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (24/1/2019).

Arwani menegaskan, pemilih sejatinya bisa membedakan PPP dengan partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf, seperti Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sejak Pilpres 2014 telah mendukung Jokowi.

"Harus dibedakan karena sejarah PPP tahun 2014 adalah mendukung Prabowo, bukan Jokowi. Jadi pasti berbeda dengan partai pendukung Jokowi lainnya yang sudah solid dari 2014. Saya kira itu hal yang bisa dipahami," imbuhnya kemudian.

Dia juga menjelaskan, tren penurunan jumlah pemilih PPP ke Prabowo terjadi seiring dengan sosialisasi dan sikap politik para tokoh agama partai yang mendukung Jokowi-Ma'ruf.

Baca juga: Survei Indikator: PPP dan Hanura Paling Tak Solid Dukung Jokowi-Maruf

"Dukungan para tokoh agama PPP di berbagai daerah di Indonesia saya kira akan mempengaruhi persentase dukungan ke Jokowi-Ma'ruf jelang dua bulan Pemilu 2019," ungkapnya.

Menurut Arwani, kini para tokoh agama PPP dan elite partai sudah masif bergerak di daerah-daerah untuk bersosialisasi sikap politik mendukung Jokowi-Ma'ruf. "Teman-teman santri di berbagai daerah, khususnya di Pulau Jawa juga akan membantu kami," ucapnya.

Namun demikian, Arwani enggan memberikan target penurunan jumlah pemilih PPP yang kini masih 43,2 persen memilih Prabowo-Sandiaga hingga hari pemilihan Pilpres 2019.

"Nanti kita lihat, kita akan lakukan langkah strategis. Intinya akan cukup signifikanlah penurunanya, kita perbaiki dan kerja dulu, maksimalkan santri dan elite partai PPP," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com