Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Megawati Tak Mau Tulis Riwayat Hidupnya karena Banyak Dukanya...

Kompas.com - 23/01/2019, 20:31 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri mengaku selalu menolak permintaan untuk menuliskan riwayat hidupnya. Permintaan itu salah satunya disampaikan mantan wartawan, Kristin Samah.

Namun, Megawati menolaknya. Mengapa?

Alasan Megawati, karena banyak duka dalam perjalanan hidupnya.

"Kristin ini bolak balik minta, 'Ayo dong Bu, Ibu satu-satunya presiden perempuan. Kapan Ibu menulis riwayat hidup? Kami bantu'" ujar Mega menirukan pernyataan Kristin.

Baca juga: Kenangan Boediono Menjabat Menkeu di Era Megawati

Hal itu diungkapkan Megawati dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-72 pada hari ini, Rabu (23/1/2019), di Grand Sahid Jaya, Jakarta. 

"Tapi kamu enggak tahu banyak dukanya daripada sukanya. Nanti tulis pas lagi senang (saja)," tambah dia.

Megawati tidak ikut campur ketika Kristin akhirnya bekerja sama dengan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto untuk membuat sebuah buku.

Dia awalnya tidak tahu bahwa buku itu dipersiapkan untuk diluncurkan pada hari ulang tahunnya.

"Saya pikir ini kenang-kenangan kalau suatu saat saya mesti pulang. Tahu-tahu sudah jadi bukunya dan mau diluncurkan," kata dia.

Baca juga: Pesan Megawati untuk Mereka yang Senang Sebarkan Hoaks

Buku yang dia maksud berjudul "The Brave Lady". Buku ini berisi testimoni mantan menteri yang dulu bergabung dalam Kabinet Gotong Royong pada masa pemerintahannya.

Di hari ulang tahunnya, Megawati bernostalgia dengan para menterinya itu. Mantan menteri Kabinet Gotong Royong seperti Boediono, Yusril Ihza Mahendra, hingga Hatta Rajasa hadir dalam peluncuran buku itu.

Mega pun jadi teringat tentang kisah bersama para menteri itu di pengujung pemerintahannya, terutama dengan para istri menteri.

Mereka berjanji untuk terus bersilaturahim dengan menggelar arisan setiap dua bulan sekali. Perkumpulan itu dinamakan Paguyuban Nusantara.

"Jadi ya bayangkan saja sudah berapa tahun," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com