Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimutasi, Arief Sulistyanto Dinilai Lebih Berbakat Benahi SDM Polri

Kompas.com - 22/01/2019, 17:10 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menilai mutasi Komjen Arief Sulistyanto dari jabatan Kepala Bareskrim ke Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) bukan karena gagal di Bareskrim.

Arsul mengatakan Arief lebih berbakat untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Kalau saya melihatnya memang lebih bagus Pak Arief itu jadi Kalemdiklat karena Pak Arief itu di bidang pengembangan SDM. Itu sudah kelihatan sejak dia jadi Kapolda di Kalbar, itu dia benahi benar SDM-nya," ujar Arsul di kompleks parlemen, Selasa (22/1/2019).

Baca juga: Rotasi Perwira Polri, Idham Azis Jadi Kabareskrim, Gatot Eddy Pramono Jabat Kapolda Metro Jaya

"Saya tidak katakan dia gagal jadi Kabareskrim tetapi dia ahlinya di sini," tambah dia.

Arsul mengatakan, ketika Arief menjabat sebagai Asisten SDM Kapolri, unit tersebut relatif bersih dari praktik titip jabatan. Dia yakin Arief bisa menjalankan jabatan barunya dengan baik.

Jabatan Kabareskrim kini diisi oleh Irjen Idham Azis. Arsul berharap Idham dapat mengemban jabatan baru ini dengan amanah.

Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani di kompleks parlemen, Rabu (9/1/2019). KOMPAS.com/JESSI CARINA Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani di kompleks parlemen, Rabu (9/1/2019).

 

"Pak Idham kan tegas, yang paling penting yang harus kita tunggu adalah apakah Pak Idham nanti akan bisa dalam tanda kutip membuat Bareskrim itu dipersepsikan sebagai bagian institusi yang bersih. Itu saja tantangannya dia," ujar Arsul.

Baca juga: Penjelasan Polri soal Pergantian Kabareskrim yang Baru 5 Bulan Dijabat Arief Sulistyanto

Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian kembali merombak susunan pejabat perwira tinggi dan menengah. Ada 48 perwira tinggi dan menengah yang dimutasi.

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis dipromosikan menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim).

Idham akan menggantikan posisi Komjen Arief Sulistyanto yang akan menempati jabatan Kalemdiklat Polri.

Baca juga: Mutasi di Polri, Idham Aziz Akan Jabat Kabareskrim

Hal tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/188/I/KEP.2019 tertanggal 22 Januari 2019, yang ditandatangani Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Eko Indra Heri.

Sementara itu, posisi Kapolda Metro Jaya akan dijabat Irjen Gatot Eddy Pramono, yang saat ini menjabat Asrena Kapolri.

Lalu, posisi Asrena akan diisi Irjen Agung Sabar Santoso.

Baca juga: Mutasi di Polda Metro Jaya, Kapolres Kepulauan Seribu dan Sejumlah Perwira Menengah Diganti

Sementara Komjen Unggung Cahyono yang kini menjabat Kalemdiklat Polri akan menempati jabatan baru, yakni Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam).

Kabaintelkam saat ini, Komjen Lutfi Lubihanto, akan memasuki masa pensiun.

Kompas TV Kalapas Sukamiskin, Bandung akan melakukan rotasi pegawai untuk memperkuat sistem yang ada di dalam lapas. Kalapas juga akan membuat sistem baru terkait perizinan keluar lapas. Selain merotasi sejumlah pegawai, Kepala Lembaga Kemasyarakatan Kelas I Sukamiskin, Bandung, Tejo Armanto akan memperketat izin warga binaan yang akan berobat. Setiap warga binaan yang berada di dalam lapas atau izin keluar lapas harus mendapat pengawasan ketat. Salah satu warga binaan Lapas Sukamiskin Bandung, Tugabus Chaeri Wardana jadi sorotan ketika menyalahgunakan izin keluar lapas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com