JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Priyo Budi Santoso mengatakan, pihaknya telah mengusulkan format debat kedua Pilpres kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut Priyo, pihaknya mengusulkan agar debat kedua mengadopsi format "free fight" atau tarung bebas. Artinya debat berlangsung natural, tidak kaku dan tanpa kisi-kisi.
"Jadi ada pikiran dari BPN kalau diperlukan kami tawarkan format free fight, tarung bebas, di antara kedua pihak," ujar Priyo dalam sebuah diskusi di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Selasa (22/1/2019).
Baca juga: KPU Rancang Debat Tak Hanya Didominasi Capres
Priyo mengatakan, pasca-debat pertama, BPN mendapat berbagai kritik dan masukan terkait format debat.
Oleh sebab itu muncul usulan agar debat selanjutnya dilakukan tanpa perlu dibatasi waktu per segmen.
Dengan begitu, Priyo meyakini, masing-masing calon presiden akan saling mengeksplorasi gagasan yang ditawarkan.
"Karena debat kali ini head to head, antara Jokowi dan Prabowo. Kami harap beliau dapat eksplorasi masing-masing gagasan," kata Priyo.
Selain itu Priyo juga mengusulkan agar KPU tidak perlu memberikan kisi-kisi pertanyaan sebelum debat.
Dengan begitu masing-masing calon tidak perlu menyontek jawaban pertanyaan saat debat.
"Format ini untuk menghindari kritikan dari berbagi pihak, pasangan calon tertangkap televisi membawa contekan. Itu harus dipastikan. Kan tidak enak calon pemimpin negara menjawab dengan membaca contekan," ucap Sekjen Partai Berkarya itu.
Baca juga: Fadli Zon Sarankan KPU Cari Moderator Debat dari Kalangan Akademisi
Debat kedua pilpres akan digelar Minggu (17/2/2019). Peserta debat adalah calon presiden. Tema yang diangkat energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Debat akan diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta. Empat stasiun televisi akan menyiarkan debat, yaitu RCTI, JTV, MNC TV, dan INews TV.