JAKARTA, KOMPAS.com - Praktisi sekaligus konsultan komunikasi Erman Sulaeman menilai bahwa debat pertama pilpres pada Kamis (17/1/2019) lalu belum mencerminkan kualitas sebenarnya dari kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Jawaban yang diberikan oleh masing-masing capres itu tidak mencerminkan siapa dirinya, tidak mencerminkan kualitas dirinya. Jawaban yang disiapkan itu jawaban yang sudah diberikan oleh tim kampanyenya," ujar Erman dalam sebuah diskusi di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (21/1/2019).
Baca juga: Durasi Penyampaian Visi Misi Capres-Cawapres Saat Debat Akan Ditambah
"Jadi itu tidak mencerminkan kualitas dari masing-masing (capres)," lanjutnya.
Di sisi lain Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan untuk memberikan kisi-kisi pertanyaan kepada kedua pasangan calon sepekan sebelum debat.
Menurut Erman, pemberian kisi-kisi oleh KPU membuat jalannya debat berjalan tidak natural. Hal itu justru merugikan masyarakat sebagai pemilik hak suara.
Baca juga: KPU Tak Lagi Libatkan Tim Kampanye dalam Tentukan Panelis Debat
Erman mengatakan, proses debat yang tidak natural malah membuat masyarakat kesulitan untuk melihat kapasitas sebenarnya dari pasangan calon.
"Sehingga dengan adanya jawaban yang sudah disiapkan oleh tim masing-masing tidak membuka siapa capres itu sebenarnya," kata Erman.
"Tentu ini mengecewakan masyarakat sebagai pemilik hak suara karena debatnya tidak berjalan natural," tuturnya.