Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Mengadu ke DPR dan Minta 64 Korban Lion Air Dicari, Ini Kata Basarnas

Kompas.com - 21/01/2019, 18:35 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Basarnas M Syaugi menegaskan, pihaknya sudah selesai melakukan evakuasi korban pesawat jatuh Lion Air JT 610.

Syaugi mengatakan sudah tidak ada lagi korban yang ditemukan Basarnas dalam pencarian beberapa hari terakhir.

"Faktanya 196 kantong itu sudah ditemukan dan di bawah tidak ada lagi. Itu tim SAR gabungan loh, bukan hanya Basarnas, ada TNI, Polri, relawan, semua," ujar Syaugi di kompleks parlemen, Senin (21/1/2019).

Baca juga: Selesai Diunduh, Data Black Box CVR Lion Air JT 610 Mulai Ditranskrip

Hal ini untuk menanggapi keluarga korban yang kecewa Basarnas menghentikan pencarian. Keluarga korban mengadukan hal itu kepada Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, hari ini.

 

Basarnas telah memperpanjang operasi pencarian sampai 13 hari. Syaugi mengatakan selama 13 hari itu Basarnas rutin melakukan pencarian. Hasilnya, Basarnas menemukan bagian tubuh korban sampai 196 kantong.  

Basarnas yakin semua korban ada di dalam kantong tersebut. Sebab Basarnas tidak menemukan apa-apa lagi setelah 196 kantong itu.

"Di dasar laut di radius 250 meter tempat jatuhnya pesawat Lion itu, termasuk di Pantai Tanjung Kerawang itu sudah tidak ada lagi ditemukan. Jadi sampai hari ke-12 pun sudah tidak ada, hari ke-13 tidak ada, kita mau mencari ke mana lagi?" ujar dia.

Baca juga: Luhut Bandingkan Kinerja Penemu Black Box CVR Lion Air dengan Tim Sewaan dari Singapura

Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang terjatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/10/2018) pagi.

Sebanyak 181 penumpang dan 8 orang kru Ikut dalam penerbangan tersebut jadi korban.

Adapun operasi pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat dihentikan pada Sabtu (10/11/2018).

Dari 189 korban, 125 korban berhasil ditemukan, sedangkan 64 orang belum ditemukan.

Kompas TV Bagi maskapai bisnis kargo bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan pendapatan. Apalagi saat kenaikan harga tiket pesawat mendapat kritikan tajam. Maskapai Citilink yang mengikuti langkah Lion Air mencabut fasilitas bagasi cuma-cuma 20 kilogram per penumpang rute domestik yang targetnya akan diberlakukan akhir bulan ini. Selama ini kapasitas kargo untuk membawa barang milik perusahaan logistik adalah 4 ton. Kapasitas ini bisa bertambah 1,8 ton jika penumpang hanya menggunakan setengah alokasinya untuk hitungan 180 penumpang Airbus 320. Kenyataannya rata-rata penumpang hanya menggunakan 12 kilogram. Cara ini bisa dibilang cukup ampuh saat biaya operasional maskapai yang sebagian besar dalam dollar Amerika Serikat melonjak. Jika kita bedah lebih dalam selama ini 45 persen biaya operasional terserap untuk pembelian bahan bakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com