Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah, Saat Candi Borobudur Jadi Sasaran Teror Bom

Kompas.com - 21/01/2019, 16:00 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Candi Borobudur yang kerap dianggap sebagai salah satu kejaiban dunia memang memiliki daya tarik tersendiri. Candi yang terletak di Magelang, Jawa Tengah ini selalu didatangi wisatawan mancanegara maupun lokal tiap hari.

Borobudur merupakan candi peninggalan Dinasti Syailendra yang merupakan penganut agama Buddha yang terbagi atas enam teras berbentuk bujur sangkar dan pelataran melingkar. Di antara pelataran itu, terdapat beberapa stupa, relief dan arca.

Namun, peninggalan ikonik Indonesia ini pernah mendapatkan ancaman yang serius dari kelompok ekstremis pada awal 1985.

Hari ini 34 tahun yang lalu, tepatnya pada 21 Januari 1985, Candi Borobudur terkena bom. Beberapa bangunan, arca dan stupanya hancur karena ledakan.

Banyak dugaan yang mengatakan bahwa peristiwa ini bermotif ekstremisme. Kejadian ini kemudian dicap sebagai peristiwa terorisme nasional.

Dilansir dari Harian Kompas yang terbit pada 22 Januari 1985, ledakan bermula pada 01.00 WIB sampai dengan 03.30 WIB. Ketika itu rentetan ledakan merusak dua patung Buddha dan sembilan stupa di sisi timur pada Arupadhatu Candi Borobudur.

Baca juga: Paparan 2 Paslon soal Isu Terorisme Masih Jauh dari Harapan Publik

Bahan peledak yang digunakan menurut beberapa sumber adalah tipe PE 808/Dahana yang notabene detonator buatan China. Peledak ini menggunakan sumber baterai untuk tenaga pemicunya.

Walaupun penjagaan ketat di beberapa lokasi, ternyata pelaku bisa memasang bom pada titik tertentu. Bahan peledak ternyata dibungkus dalam plastik berwarna merah dan masing-masing diberi timer.

Peledak itu dipasang untuk meledak tak pada waktu yang sama. Menurut lampiran satpam, suara ledakan terdengar sekitar 01.30 WIB. Setelah itu terdengar ledakan kedua, ketiga dan keempat.

Beberapa menit setelah rentetan tadi, menyusul ledakan kelima hingga terakhir tepat pukul 03.30 WIB. Semestinya, Candi borobudur ketika malam itu dijaga 13 anggota satpam. Suara ledakan muncul kali pertama saat dua satpam jaga berkeliling.

Semua bangunan yang dipasangi bahan peledak terletak di pintu timur. Stupa hancur tiga di teras pertama, dua di teras kedua dan empat di teras ke tiga. Selain itu, dua patung Buddha rusak terkena efek bom.

Kerusahan yang ditimbulkan adalah 2.692 balok batu bagian stupa rontok. Dari jumlah itu, 70 persen blok batu pecah.

Catatan Kantor Suaka Purbakala Jateng, sekiranya membutuhkan biaya sekitar Rp 16 juta untuk memperbaiki kerusakan dengan waktu sekitar enam bulanan.

Dugaan pelaku

Pasca peledakan itu, aparat berwenang langsung terjun melakukan pengejaran. Diperkirakan, setidaknya ada tiga orang yang melakukan upaya ini yang diketahui sebelumnya menginap di Losmen Borobudur.

Beberapa sumber mengatakan bahwa tiga orang itu pergi dari losmen dan melakukan ziarah ke Suroloyo (di atas perbukitan Menoreh). Menjelang peristiwa dini hari itu, pelaku tak terlihat kembali ke penginapannya.

Sampai sekarang, dua dari tiga orang yang pelaku pengeboman sudah diketahui. Masih ada satu orang yang dipercaya sebagai otak perencana yang sampai hari ini belum bisa ditemukan keberadaannya.

Baca juga: Candi Borobudur Jadi Venue Utama Festival Payung Indonesia Kelima

Restorasi Ulang

LANGSUNG DIREKONSTRUKSI -  Hanya sehari setelah ledakan bom waktu merusakkan sembilan stupa dan beberapa patung di Candi Borobudur (Jawa Tengah), para petugas purbakala langsung berusaha memperbaiki. Sesudah diteliti lebih cermat, kerusakan akibat ledakan di Borobudur bisa ditangani lebih singkat dari dugaan semula.Djoko Poernomo LANGSUNG DIREKONSTRUKSI - Hanya sehari setelah ledakan bom waktu merusakkan sembilan stupa dan beberapa patung di Candi Borobudur (Jawa Tengah), para petugas purbakala langsung berusaha memperbaiki. Sesudah diteliti lebih cermat, kerusakan akibat ledakan di Borobudur bisa ditangani lebih singkat dari dugaan semula.

Setelah mengalami kerusakan, Candi Borobudur mendapatkan sentuhan restorasi. Kebijakan ini keluar setelah beberapa pihak mendukung perlunya mengembalikan Candi Borobudur sedia kala.

Dilansir dari Harian Kompas yang terbit pada 17 April 1985, restorasi berawal pada Februari 1985 dengan mengembalikan blok-blok yang hancur. Sebanyak sembilan stupa diperbaiki dan dikembalikan seperti sedia kala.

Restorasi ini bersamaan dengan pengoperasian Marga Utama di sebelah timur kaki candi yang baru selesai dibangun PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan.

Dengan pengoperasian Marga Utama, pelancong bisa langsung memarkir kendaraannya dan mendekati candi tanpa harus bolak balik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com