Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Saya Dulu Hidup di Pinggir Kali, Orangtua Saya Susah

Kompas.com - 19/01/2019, 20:01 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) memprioritaskan uang bantuan dari pemerintah untuk pendidikan dan gizi anak-anak mereka.

Jokowi pun mencontohkan kehidupannya saat ia masih kecil dulu.

Jokowi mengaku pernah mengalami hidup susah semasa kecil saat tinggal di Solo, Jawa Tengah. Namun, orangtua Jokowi tetap berusaha agar anak-anaknya mendapat pendidikan.

"Saya dulu juga hidup di pinggir kali. Orangtua saya juga saat itu waktu kecil juga tidak mampu. Susah, sulit. Tapi tetap menomorsatukan sekolah anak entah dengan cara apa," kata Jokowi saat menghadiri penyaluran PKH di Gedung Serbaguna Mandala, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019).

Baca juga: Ini Respons Jokowi Saat Mendapati Ibu-ibu Bayar Listrik Pakai Uang PKH...

Padahal, Jokowi menegaskan, saat itu orangtuanya tidak mendapatkan bantuan PKH atau sejenisnya seperti sekarang.

Oleh karena itu, ia menilai bahwa dengan adanya bansos, saat ini seharusnya lebih mudah bagi orangtua tak mampu untuk menyekolahkan anak-anaknya.

"Sekarang beruntunglah ibu-ibu semua, ada yang namanya PKH. Jadi gunakan uang itu betul-betul tepat sasaran, bermanfaat," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Ajari Ibu-ibu Penerima PKH Hadapi Suami yang Minta Beli Rokok...

Jokowi mengatakan, besaran uang PKH yang diperoleh keluarga Penerima Manfaat (KPM) berbeda-beda, mulai dari Rp 1,7 juta sampai Rp 3,6 juta. Jumlah yang didapat disesuaikan dengan jumlah indeks yang ada dalam satu keluarga itu.

"Memang beda-beda sekarang. Karena sekarang memakai indeks. Ibu hamil dapat Rp 2,4 juta, balita dapat Rp 2,4 juta. Yang sekolah SD Rp 900 ribu, SMP Rp 1,5 juta, dan seterusnya," kata dia.

Jokowi meminta kepada para penerima PKH agar menggunakan uang bantuan itu untuk kepentingan anak-anak mendapatkan akses pendidikan. Menurut mantan wali kota Solo itu, anak-anak wajib memperoleh pendidikan yang baik.

"Itu harus dinomorsatukan. Karena dengan itulah nanti anak-anak kita bisa melebihi kita. Pintar-pintar, cerdas-cerdas, sehat-sehat. Melebihi kita," kata dia.

Baca juga: Kemensos Siapkan Rp 13 Miliar bagi 21.463 Keluarga Penerima PKH di Depok

Selain itu, kata Jokowi, dana bantuan PKH juga wajib dipakai untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.

Jokowi berpesan kepada para ibu yang hadir agar memberikan makanan yang memiliki kandungan gizi, seperti telur, ikan, sayur, hingga buah.

"Sehingga kalau sudah pintar, cerdas, prestasinya pasti baik. Itu yang kita harapkan. Ada yang berprestasi, itu yang kita harapkan," tuturnya.

Baca juga: Kemensos Siapkan Rp 13 Miliar bagi 21.463 Keluarga Penerima PKH di Depok

Jokowi menambahkan, uang PKH tersebut juga bisa dipakai untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Menurut Jokowi, para penerima PKH bisa menggunakan uang tersebut sebagai tambahan modal usaha.

"Misalnya ibu-ibu ada yang jualan gorengan. Dipakai tambahan modal di situ. Jangan hanya jualan gorengan saja, tambah jualan bakso," ujarnya.

Jokowi menyatakan pemerintah saat ini sedang berperang melawan kesenjangan dan ketimpangan. Calon presiden nomor 01 itu berharap bantuan PKH tersebut bisa mengurangi ketimpangan dan masyarakat miskin.

"Semakin berkurang, berkurang, berkurang, dan langsung hilang tidak ada. Karena keluarga sudah bisa mandiri dan anak-anaknya juga sudah sekolah semua. Itu harapan kami," kata dia.

Kompas TV Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan kepada peserta jambore sumber daya program keluarga harapan PKH tahun 2018. Di hadapan peserta jambore sumber daya PKH Presiden Jokowi optimistis angka kemiskinan di Indonesia akan semakin menurun terutama tahun 2019 mendatang. Presiden Jokowi berharap melalui program keluarga harapan pemerintah bisa mengentaskan kemiskinan dan membangun sumber daya manusia seiring dengan pembangunan infrastruktur yang telah gencar diprogramkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com