Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Hoaks Versi Kominfo, Tsunami di Tapanuli hingga Salam Dua Jari Panglima TNI

Kompas.com - 18/01/2019, 14:31 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Adapun pemberitaan ini juga muncul dengan narasi pesan dan video melalui aplikasi pesan WhatsApp.

Pemberitaan yang benar, video tersebut merupakan rekaman kejadian yang berlokasi di Apartemen Gateway, Cicadas, Bandung, Jawa Barat pada 24 Juli 2017.

Hal ini diperkuat dengan adanya berita pada salah satu pemberitaan di artikel online dengan judul "2 Perempuan yang loncat dari apartemen Gateway adik kakak".

7. Panglima TNI salam dua jari

Kemudian, hoaks politik lainnya, yakni adanya unggahan sebuah foto yang menampilkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan dua petinggi TNI tengah berpose dua jari (membentuk huruf L).

Foto ini diunggah seolah-oleh mereka sedang mendukung salah satu calon presiden dan wakil presiden Indonesia pada pilpres 2019 mendatang, yakni paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengklarifikasi bahwa foto tersebut memiliki makna kebersamaan, tidak ada maksud lain dan diambil sebelum paslon mengambil nomor urut pilpres 2019.

Hadi juga menegaskan bahwa TNI dan Polri netral terhadap Pemilu 2019.

"Saya sampaikan bahwa TNI-Polri tetap menjaga netralitas dan simbol-simbol yang digunakan leting '87, angkatan '92 dan Lemhannas angkatan 20, itu adalah simbol untuk kebersamaan, tidak ada maksud lain dan diambil sebelum paslon mengambil nomor urut," ujar Hadi.

8. Makan bakso dengan minum es bisa picu kanker

Selain itu, ada juga hoaks mengenai kesehatan, yakni makan bakso bersamaan dengan minum es bisa memicu kanker.

Informasi ini beredar di media sosial Facebook dalam bentuk video dan sudah ditayangkan sebanyak 25.212 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

Sementara, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam mengklarifikasi bahwa isu makan bakso dengan minum es memicu kanker adalah isu tidak benar.

"Hal tersebut adalah hoaks," ujar dr Ari.

Menurut dia, hingga saat ini belum ada yang bisa memastikan penyebab pasti munculnya sel kanker dalam tubuh seseorang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com