JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat terorisme dari Universitas Islam Indonesia (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Robi Sugara, mengungkapkan, pernyataan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, tentang terorisme yang kerap dikirim dari negara lain merupakan konspirasi.
"Pernyataan Prabowo itu konspirasi ya. Dia menyatakan terorisme itu dari luar atau ada agenda yang tersembunyi dari negara lain dan seakan-akan Indonesia dimainkan oleh mereka," kata Robi kepada Kompas.com, Jumat (18/1/2019).
Baca juga: Prabowo: Seringakali Terorisme Dikirim dari Negara Lain dan Dibuat Nyamar
Sebelumnya, saat debat pertama pemilihan presiden (Pilpres) 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis malam, Prabowo menuturkan terorisme acap dikirim dari negara lain dan dibuat nyamar.
Prabowo tidak setuju bila terorisme dianggap berasal dari salah satu agama tertentu.
"Seolah terorisme itu orang Islam, padahal itu sebetulnya dia itu bukan dikendalikan oleh orang yang mungkin bukan orang Islam, mungkin orang asing atau bekerja untuk orang asing,” sambungnya.
Baca juga: Paparan 2 Paslon soal Isu Terorisme Masih Jauh dari Harapan Publik
Namun demikian, Robi menjelaskan, kelompok-kelompok ekstrem di Indonesia yang berbasis agama sebenarnya sudah ada sebelum munculnya ISIS, seperti kelompok Negara Islam Indonesia (NII).
"Kelompok ekstrem berbasis agama Islam NII sudah ada di Indonesia yang dimulai pada tahun 1949. Kurang lebih ideologinya sama dengan ISIS, yakni membentuk negara dengan sistem hukum Islam. Jadi ini bukan persoalan kiriman dari luar," ucapnya kemudian.
Berdasarkan catatannya, lanjut Robi, kelompok-kelompok ekstrem di Indonesia justru yang paling eksis di negara lain, seperti di Malaysia dan Filipina. Di Malaysia, banyak kelompok asal Indonesia yang menyebarkan paham radikalisasi mulai tahun 1998.
Baca juga: Paslon Tawarkan Deradikalisasi Terorisme, Pengamat sebut Itu Program Gagal
"Masyarakat muslim di Malaysia diradikalisasi oleh kelompok itu. Mereka pergi ke Malaysia saat Orde Baru," tutur Robi.
Adapun di Pulau Mindanao, Filipina, banyak kelompok dari Indonesia yang melatih kelompok ekstrem Abu Sayyaf dari sisi militer maupun ideologinya.
"Kelompok asal Indonesia itu dari Jemaah Islamiyah. Makanya Indonesia itu eksis dalam masalah terorisme dan pernyataan Prabowo tadi malam jelas konspirasi," pungkasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.