Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Debat, Ini Pesan dan Saran dari Kalla untuk Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 16/01/2019, 20:07 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

SIAM REAP, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla mengaku tak ikut terlibat langsung dalam persiapan debat Jokowi-Ma'ruf.

Menurut Kalla, dirinya hanya diminta memberikan contoh debat lantaran berpengalaman mengikuti debat pilpres hngga tiga kali, yakni pada Pilpres 2004, 2009 dan terakhir 2014.

"Saya tidak ikut (memberikan pelatihan) karena ada di sini (Kamboja), dan saya kira sudah banyak ahli-ahli. Saya bilang, lihat saja di Youtube itu debat-debat (pilpres) yang lalu bagaimana. Mereka (tim) sudah buka itu, dan semua ada bagaimana caranya debat," kata Wapres JK di sela-sela kunjungan kerjanya di Siem Reap, Kamboja, Rabu (16/1/2019), seperti dikutip Antara.

Namun demikian, wakil presiden dari dua presiden berbeda ini memiliki saran dan pesan untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf. 

Kalla menyarankan agar pasangan Jokowi-Ma'ruf menggali lebih dalam terkait pengetahuan umum serta dapat mempertahankan argumen.

Baca juga: Jokowi dan Maruf Amin Lakukan Simulasi Debat di Djakarta Theatre

Kalla juga berpesan agar Jokowi maupun Ma'ruf jangan sampai salah pemahaman, seperti yang terjadi pada cawapres Hatta Rajasa pada debat Pilpres 2014. Saat itu, Hatta keliru menyebut Adipura dengan Kalpataru.

"Dibutuhkan kemampuan pengetahuan umum, jangan salah sebut Adipura dengan Kalpataru. Bukan salah ngomong saja, tapi salah pengertian," tambahnya.

Debat pilpres perdana akan diselenggarakan Kamis (17/1/2019), di Hotel Bidakara Jakarta, dengan mengusung tema hukum, hak asasi manusia, korupsi dan terorisme. Peserta debat adalah capres dan cawapres.

Kompas TV Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri peluncuran resmi Dewan Kebudayaan Asia atau Asian Cultural Council di Siem Reap, Kamboja. Dalam sambutannya, JK menegaskan kalau Indonesia merupakan negara yang memiliki perbedaan budaya yang sudah teruji.<br /> Wakil presiden berharap dengan terbentuknya dewan kebudayaan Asia, dapat memperkuat dan meningkatkan kerjasama negara-negara di kawasan Asia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara


Terkini Lainnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com