JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai, penyampaian visi dan misi kedua kandidat Pemilihan Presiden 2019 sebelum debat perdana pada 17 Januari 2019 adalah cara untuk "mencuri" panggung lebih dulu sebelum pelaksanaan debat.
Hal itu disampaikan Ari dalam diskusi bertemakan "Sebar Hoaks Jelang Debat: Siapa Untung, Siapa Buntung?" di bilangan Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).
"Itu upaya mereka untuk mencuri panggung sebelum debat perdana. Kemudian, penyampaian ini juga bertujuan membingkai dan memberikan pendahuluan kepada publik mengenai visi misi mereka sebelum debat," kata Ari.
Baca juga: Paparan Spontanitas Dinilai Penting dalam Debat Capres-Cawapres
Sebelumnya, Jokowi pada Minggu (13/1/2019), menyampaikan "Visi Misi Presiden 5 Tahun ke Depan" yang disiarkan beberapa stasiun televisi.
Sementara, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan visi dan misinya, Senin (14/1/2019), di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Menurut Ari, penyampaian visi dan misi tersebut perlu dilakukan kedua kandidat untuk memberikan penjelasan secara komprehensif sebelum debat. Pasalnya, durasi kedua kandidat untuk menyampaikan visi dan misi saat debat sangat terbatas.
"Mereka merasa perlu supaya masyarakat tahu gambaran besar visi dan misi mereka," kata Ari.
Baca juga: Kubu Jokowi: Masalah HAM dan Korupsi Akan Sulitkan Prabowo Saat Debat
Akan tetapi, lanjut Ari, kedua kandidat juga harus memaparkan visi dan misi serta program secara teknis dan detil saat debat nanti.
Sebab, masyarakat perlu tahu bagaimana cara konkret kedua kandidat untuk mewujudkan ide dan gagasan yang sudah dipaparkan dalam visi dan misi.
"Harus ada implementasi kebijakan yang konkret supaya masyarakat bisa melihat apakah kedua kandidat ini hanya beretorika saja atau tidak," ujar dia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan, ia justru tidak menemukan langkah konkret dari visi dan misi yang telah disampaikan kedua kandidat.
Baca juga: KPU Ingatkan Kandidat Lempar Pertanyaan yang Substansial dalam Debat
Menurut dia, visi dan misi kedua kandidat 80 persen sama dan tidak banyak yang berbeda.
Oleh karena itu, ia menilai, dalam debat nanti kedua kandidat perlu menyampaikan langkah konkret yang lebih teknis sehingga tidak hanya menyampaikan visi dan misi secara umum.
Ia berharap, pada debat perdana, Jokowi dan Prabowo fokus pada argumentasi dan langkah konkret dari setiap visi dan misinya.