Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Dua Tahun Kasus Teror ke Novel Baswedan Tak Tuntas, Ini Lini Masanya

Kompas.com - 14/01/2019, 17:35 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memasuki babak baru.

Setelah hampir dua tahun peristiwa itu terjadi, polisi belum juga mengungkap kasus teror terhadap lembaga anti-rasuah ini.

Hingga saat ini polisi belum juga menetapkan tersangka dalam kasus ini. Hingga pada akhirnya, Polri membentuk tim khusus untuk menyelesaikan kasus yang dinilai banyak kalangan tak sanggup ditangani lembaga tersebut.

Lalu seperti apa

Berikut linimasa peristiwa penyiraman air keras yang menyerang Novel Baswedan.

1. 11 April 2017

Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 pagi. Saat itu, Novel baru saja menunaikan shalat subuh di Masjid Al Ihsan, dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Novel langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sore harinya, Novel dirujuk ke Jakarta Eye Center (JEC) di Menteng, Jakarta Pusat.

Setelah itu, Novel dirujuk ke Singapura untuk mendapatkan perawatan dengan alat yang lebih mumpuni mulai 12 April 2017.

Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel terluka parah.

Baca juga: Pegawai KPK Menagih Janji Presiden Jokowi Terkait Kasus Novel Baswedan

2. 19 Juni 2017

Kapolri mengumumkan telah ditemukan saksi kunci terkait kasus penyiraman air keras ini.

Dikabarkan, saksi kunci tersebut melihat secara langsung saat peristiwa terjadi. Saksi disebut mengetahui tipologi pelaku, seperti postur tubuh dan ciri fisik lainnya.

3. 17 Agustus 2017

Pada Kamis (17/8/2017), Novel menjalani operasi pertama di Singapura.

4. 24 November 2017

Pada Jumat (24/11/2017) Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz merilis sketsa dua wajah orang yang diguga menjadi pelaku penyiraman air keras yang mengakibatkan rusaknya mata Novel Baswaedan.

Sketsa tersebut diklaim merupakan hasil kerja dari tim Australian Federal Police (AFP) dan Pusat Inafis Mabes Polri.

Diklaim, pelaku mempunyai tinggi badan antara 167-170 cm, berkulit agak hitam, rambut keriting, dan berbadan ramping.

Baca juga: Ini Sketsa Dua Wajah yang Diduga Pelaku Penyiraman Novel Baswedan

5. 22 Februari 2018

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan melambaikan tangan saat menghadiri acara penyambutan dirinya kembali aktif bekerja di pelataran Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/7/2018). Kegiatan itu sekaligus diselenggarakan untuk memperingati 16 bulan kasus penyerangan Novel Baswedan yang belum menunjukkan titik terang.ANTARA FOTO/DHEMAS REVIYANTO Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan melambaikan tangan saat menghadiri acara penyambutan dirinya kembali aktif bekerja di pelataran Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/7/2018). Kegiatan itu sekaligus diselenggarakan untuk memperingati 16 bulan kasus penyerangan Novel Baswedan yang belum menunjukkan titik terang.
Setelah hampir satu tahun menjalani perawatan di Singapura, pada Kamis (22/2/2018) sore, Novel Baswedan kembali ke rumahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Saat itu, Novel terlihat mengenakan jaket hitam dan peci putih. Kedatangannya disambut para tetangga.

Baca juga: Tiba di Rumah, Novel Baswedan Disambut Tetangga dan Iringan Rebana

6. 1 Maret 2018

Pemberitaan pada 1 Maret 2018, di media sosial, salah satunya Twitter, netizen pun turut mendukung diusut tuntasnya kasus Novel Baswedan.

Hal tersebut terlihat dari munculnya tagar #KamiBersamaNovel, dilengkapi dengan unggahan foto dengan sebelah mata yang ditutupi tangan oleh para netizen.

Baca juga: Aksi Foto Sebelah Mata untuk Novel Baswedan...

7. 23 Maret 2018

Pada 23 Maret 2018, Novel Baswedan menjalani operasi kedua.

Baca juga: Novel Baswedan Kembali Jalani Operasi Kecil untuk Mata Kirinya

8. 28 Juni 2018

Pada Kamis (28/6/2018), Novel menjalani operasi kecil pada mata kirinya di Singapura.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Novel mengeluhkan pandangan mata kirinya berkurang.

Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui penyebabnya adalah karena tumbuhnya selaput yang sedikit menutupi lensa buatan yang terpasang pada mata kiri Novel.

9. 27 Juli 2018

Novel Baswedan kembali bekerja di KPK pada 27 Juli 2018.

Novel kembali melaksanakan tugasnya di KPK, setelah hampir 16 bulan dari peristiwa penyiraman air keras yang dilakukan dua orang kepadanya.

10. 21 Desember 2018

Pada Jumat (21/12/2018), Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membuat laporan hasil pemantauan terhadap kasus penyiraman air keras Novel Baswedan.

Disebutkan, Novel pernah menyebut adanya keterlibatan seorang jenderal polisi dalam kasus penyerangannya.

Baca juga: Novel Baswedan Ungkap Ada Jenderal Polisi Terlibat Teror Terhadapnya

11. 8 Januari 2019

Pada 8 Januari 2019, surat tugas untuk membentuk tim khsuus dalam rangka pengusutan kasus Novel Baswedan dikeluarkan oleh Polri.

Surat bernomor Satgas/3/I/HUK.6.6/2019 tersebut ditandatangani oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Disebutkan, tim terdri dari 65 orang dari berbagai unsur di antaranya praktisi yang menjadi tim pakar, internal KPK dan kepolisian.

Tim bertujuan untuk menindaklanjuti rekomendasi tim komnas HAM.

Surat tugas berlaku selama enam bulan, mulai 8 Januari 2019 hingga 7 Juli 2019.

Baca juga: Polri Bentuk Tim Gabungan untuk Kasus Novel Baswedan

KOMPAS Sejumlah Kasus yang Ditangani Novel Baswedan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com