JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Berbagai infrastruktur berhasil dibangun selama empat tahun mereka memimpin, mulai dari jalan tol hingga bendungan.
Ketika Jokowi memutuskan untuk kembali maju sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, pembangunan infrastruktur akan terus dilakukan dengan beberapa tambahan.
Baca juga: Jokowi Sebut 4 Tahun Pemerintahannya Tidak Hanya Bangun Infrastruktur
Berikut beberapa informasi terkait prestasi dan visi misi yang digagasnya dalam bidang infrastruktur:
1. Selama 4 tahun, Jokowi-JK gelontorkan Rp 187,7 triliun untuk infrastruktur
Jokowi mengatakan pemerintah telah menggelontorkan uang sebesar Rp 187,7 triliun untuk anggaran dana desa selama ia menjabat sejak tahun 2014.
"Dalam 4 tahun telah kita berikan dana desa ke daerah-daerah sebesar Rp 187 triliun," ungkap Jokowi dalam program Visi Presiden di NET TV, Minggu (13/1/2019).
Baca juga: Jokowi-JK Gelontorkan Rp 187,7 Triliun Dana Desa sejak 2014, Ini Realisasinya
Ia merinci, pemerintah mengeluarkan dana desa Rp 20,7 triliun di tahun 2014. Di tahun berikutnya, pemerintah mengeluarkan Rp 47 triliun untuk anggaran dana desa.
Kemudian, di tahun 2017 dan 2018, jumlah dana desa yang diberikan pemerintah masing-masing sebesar Rp 60 triliun.
Dana tersebut, kata Jokowi, digunakan untuk membangun beberapa infrastruktur penunjang desa.
Sepanjang 158.000 kilometer jalan di desa berhasil dibangun dari dana tersebut. Lalu, telah terdapat 6.900 unit pasar desa yang terbangun.
Baca juga: Meningkat Terus, Dana Desa di Grobogan Tahun 2019 Mencapai Rp 289 Miliar
Kemudian, dana desa juga berfungsi untuk membangun jembatan. Realisasinya, 1 juta meter jembatan berhasil dibangun untuk menghubungkan antardesa.
Dari data yang ditunjukkan Jokowi, pemerintah juga telah membangun 39.300 unit sistem irigasi dan 3.000 unit embung dari dana desa tersebut.
2. Selain dana desa, anggaran negara untuk pembangunan infrastruktur juga terus melonjak
Tak hanya dana desa, peningkatan juga terjadi pada anggaran untuk membangun infrastruktur selama pemerintahan Jokowi bersama JK.
Pada tahun 2014, dana pembangunan infrastruktur sebesar Rp 157,4 triliun. Kemudian, jumlah tersebut meningkat menjadi Rp 410,4 triliun di tahun 2018.
"Di 2014 anggaran kita untuk infrastruktur itu Rp 157,4 triliun. Di 2018, anggaran kita untuk infrastruktur sudah Rp 410,4 triliun. Artinya ada lompatan," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Tahun 2019 Akan Terbangun 1.850 Kilometer Jalan Tol
Dana tersebut dimanfaatkan untuk membangun 782 kilometer jalan tol di tahun 2018. Kemudian, sepanjang 1.852 kilometer jalan tol akan terbangun di tahun 2019.
Selain itu, terdapat 10 bandara baru di Tanah Air, antara lain Bandara Kertajati, Jawa Barat; Bandara Ahmad Yani, Jawa Tengah; dan Bandara Anambas, Kepulauan Riau.
Dalam empat tahun, pemerintah juga membangun 12 pelabuhan baru. Salah satunya adalah Makassar New Port di Sulawesi Selatan.
Baca juga: Tanggapi Sandiaga, Pemerintah Pastikan Bangun Jalan Tol Tidak Utang
Begitu pula dengan jalan-jalan di perbatasan, misalnya di Papua, Kalimantan, NTT, terdapat kurang lebih 3.194 kilometer jalan yang telah dibangun.
Infrastruktur berikutnya yang ia sebutkan adalah bendungan. Dari data yang ditunjukkan Jokowi, terdapat 8 bendungan yang telah diselesaikan dan 58 bendungan lainnya sedang dikerjakan.
Terakhir, yaitu perumahan. Indonesia, kata Jokowi, mengalami kekurangan rumah 13 juta unit, terutama untuk anak-anak muda.
Baca juga: Bangun Jalan Tol Tambah Beban Utang Negara? Ini Faktanya
Untuk itu, pemerintah membangun 1,4 juta unit rumah selama tahun 2015 dan 2016. Di tahun berikutnya, pemerintah membangun 800.000 unit rumah untuk pekerja muda. Sementara itu, 1 juta unit rumah berhasil dibangun tahun 2018.
3. Ke depan, Jokowi akan terapkan integrasi infrastruktur
Jika ia terpilih nantinya, salah satu agenda Jokowi di bidang infrastruktur adalah menjalankan integrasi infrastruktur.
Bentuk integrasi tersebut misalnya, antara jalan tol dengan infrastruktur lainnya, kawasan industri, hingga kawasan wisata.
"Saya beri contoh misalnya jalan tol, kita akan integrasikan jalan tol ini dengan pelabuhan, dengan kawasan industri, dengan kawasan ekonomi khusus, dengan kawasan wisata," terang Jokowi.
Baca juga: Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Jokowi Bakal Jalankan Integrasi Infrastruktur
Ia berharap, pertumbuhan ekonomi dari pembangunan infrastruktur dapat dinikmati oleh masyarakat di kota-kota kecil di sekitarnya.
"Oleh karena itu, kawasan yang terlewati jalan tol akan ikut berkembang, jangan hanya di kanan kiri kota-kota besar, tapi juga kabupaten, kota-kota kecil juga menikmati pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
4. Tol Trans-Sumatera akan menjadi fokus Jokowi setelah Trans-Jawa
Setelah proyek Tol Trans-Jawa yang direncanakan rampung pada tahun 2020, terdapat satu proyek lagi yang akan menjadi perhatian Jokowi, yaitu Tol Trans-Sumatera.
Baca juga: Setelah Tol Trans-Jawa, Proyek Ini yang Menjadi Fokus Jokowi
Ia mengungkapkan, jalan tol yang menghubungkan Bakauheni sampai ke Aceh tersebut diperkirakan selesai tahun 2024.
"Ini rampung Tol Trans-Jawa, kita konsentrasi lagi di Tol Trans-Sumatera, dari Bakauheni sampai Aceh," ujarnya.
Setelah itu selesai, menurut Jokowi, pemerintah akan membangun proyek infrastruktur konektivitas serupa di pulau-pulau lain.