Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kominfo Rilis 9 Hoaks, dari Isu 7 Kontainer hingga Kaesang Kibarkan Bendera PKI

Kompas.com - 11/01/2019, 14:23 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

"Surat suara sebagian sudah tercetak,,sebelum tgl 1 januari,,foto ini saat validasi di KPU tgl 2 januari,,ya kita bisa menilai sendiri,,siapa yg menyebarkan berita Hoax? KPU kah ataukah org yg dlm video yg sudah beredar luas itu,,hmmm"

Faktanya, terhitung Jumat (4/1/2019) baru dilaksanakan kesepakatan dan validasi surat suara yang akan ditandatangani oleh masing-masing pasangan calon.

Sementara ada tahapan yang nantinya masih dilaksanakan, seperti setelah proses validasi masih ada proses lelang dan lainnya, jadi kabar adanya surat suara KPU yang sudah dicetak adalah hoaks, karena pembuatan surat suara masih dalam pengerjaan pihak KPU.

7. Pernyataan Jokowi soal PKI dan Islam radikal

Telah beredar di media sosial sebuah situs artikel yang menjelaskan Jokowi mengatakan bahwa PKI itu tidak bersalah, apalagi mengancam. Ia juga mengatakan, yang berbahaya justru Islam radikal.

Sementara pihak Istana melalui Sekretariat Presiden menyatakan, Jokowi tidak berbicara soal PKI, apalagi membela PKI dan mengatakan PKI sebagai korban.

Jokowi membahas ancaman terhadap Pancasila secara umum. Ini termasuk infiltrasinya lewat media sosial dan tidak membahas terkait PKI dalam Pertemuan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia di Bali, Selasa (26/9/2018).

Kesimpulannya, pemberitaan Jokowi membela PKI adalah hoaks. Jokowi tidak pernah mengatakan hal tersebut.

8. Anggota Panwaslu dan KPU buka belang lembaganya

Telah beredar di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita berjilbab merah tengah meluapkan emosinya dalam sebuah rapat.

Berdasarkan pengamatan Kominfo, beberapa post dinarasikan sebagai anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan KPU yang tengah membuka persoalan adanya dugaan kecurangan yang dilakukan Panwaslu dan KPU.

Faktanya, video tersebut berisikan rapat koordinasi antara Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lampung, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung, Kepolisian, Kejaksaan, dengan DPRD Lampung.

Adapun wanita berjilbab merah merupakan anggota DPRD Lampung, Eva Dwiana, bukan anggora Panwaslu maupun KPU. Peristiwa ini terjadi pada 29 Juni 2018.

Dari narasi-narasi yang ada dan tanggal post, seolah-olah peristiwa itu terjadi pada Desember 2018 dan beberapa klaim narasi tiap postingan tidak sepenuhnya tepat.

9. Ketua KPU saudara kandung Soe Hok Gie

Sebuah unggahan di Facebook menampilkan foto Ketua KPU Arief Budiman dengan salah satu kader PDI Perjuangan pada Rabu (9/1/2019).

Dalam unggahan itu tertulis bahwa Arief merupakan saudara kandung Soe Hok Gie. Arief lahir dengan nama Soe Hok Djin.

Pemberitaan yang benar, yakni Arief Budiman (Ketua KPU) bukanlah saudara kandung Soe Hok Gie.

Soe Hok Gie memang punya kakak bernama Arief Budiman, yang lahir dengan nama Soe Hok Djin.

Arief Budiman yang juga kakak Soe Hok Gie merupakan aktivis demostran angkatan 1966 (Gerakan mahasiswa tahun 1966) yang juga pernah menjabat sebagai Guru Besar di Universitas Melbourne, Australia.

Soe Hok Djin lahir di Jakarta pada 3 Januari 1941. Sementara Arief Budiman (Ketua KPU) lahir pada 2 Maret 1974.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian Akibat Stroke Capai 330 Ribu

Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian Akibat Stroke Capai 330 Ribu

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Nasional
KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

Nasional
PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

Nasional
Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

Nasional
Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Nasional
Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Nasional
Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

Nasional
Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Nasional
Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Nasional
Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com