"Surat suara sebagian sudah tercetak,,sebelum tgl 1 januari,,foto ini saat validasi di KPU tgl 2 januari,,ya kita bisa menilai sendiri,,siapa yg menyebarkan berita Hoax? KPU kah ataukah org yg dlm video yg sudah beredar luas itu,,hmmm"
Faktanya, terhitung Jumat (4/1/2019) baru dilaksanakan kesepakatan dan validasi surat suara yang akan ditandatangani oleh masing-masing pasangan calon.
Sementara ada tahapan yang nantinya masih dilaksanakan, seperti setelah proses validasi masih ada proses lelang dan lainnya, jadi kabar adanya surat suara KPU yang sudah dicetak adalah hoaks, karena pembuatan surat suara masih dalam pengerjaan pihak KPU.
Telah beredar di media sosial sebuah situs artikel yang menjelaskan Jokowi mengatakan bahwa PKI itu tidak bersalah, apalagi mengancam. Ia juga mengatakan, yang berbahaya justru Islam radikal.
Sementara pihak Istana melalui Sekretariat Presiden menyatakan, Jokowi tidak berbicara soal PKI, apalagi membela PKI dan mengatakan PKI sebagai korban.
Jokowi membahas ancaman terhadap Pancasila secara umum. Ini termasuk infiltrasinya lewat media sosial dan tidak membahas terkait PKI dalam Pertemuan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia di Bali, Selasa (26/9/2018).
Kesimpulannya, pemberitaan Jokowi membela PKI adalah hoaks. Jokowi tidak pernah mengatakan hal tersebut.
Telah beredar di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita berjilbab merah tengah meluapkan emosinya dalam sebuah rapat.
Berdasarkan pengamatan Kominfo, beberapa post dinarasikan sebagai anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan KPU yang tengah membuka persoalan adanya dugaan kecurangan yang dilakukan Panwaslu dan KPU.
Faktanya, video tersebut berisikan rapat koordinasi antara Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lampung, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung, Kepolisian, Kejaksaan, dengan DPRD Lampung.
Adapun wanita berjilbab merah merupakan anggota DPRD Lampung, Eva Dwiana, bukan anggora Panwaslu maupun KPU. Peristiwa ini terjadi pada 29 Juni 2018.
Dari narasi-narasi yang ada dan tanggal post, seolah-olah peristiwa itu terjadi pada Desember 2018 dan beberapa klaim narasi tiap postingan tidak sepenuhnya tepat.
Sebuah unggahan di Facebook menampilkan foto Ketua KPU Arief Budiman dengan salah satu kader PDI Perjuangan pada Rabu (9/1/2019).
Dalam unggahan itu tertulis bahwa Arief merupakan saudara kandung Soe Hok Gie. Arief lahir dengan nama Soe Hok Djin.
Pemberitaan yang benar, yakni Arief Budiman (Ketua KPU) bukanlah saudara kandung Soe Hok Gie.
Soe Hok Gie memang punya kakak bernama Arief Budiman, yang lahir dengan nama Soe Hok Djin.
Arief Budiman yang juga kakak Soe Hok Gie merupakan aktivis demostran angkatan 1966 (Gerakan mahasiswa tahun 1966) yang juga pernah menjabat sebagai Guru Besar di Universitas Melbourne, Australia.
Soe Hok Djin lahir di Jakarta pada 3 Januari 1941. Sementara Arief Budiman (Ketua KPU) lahir pada 2 Maret 1974.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.