Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paslon Diharapkan Sampaikan Prioritas Komitmen di Debat Perdana

Kompas.com - 11/01/2019, 14:07 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Criminal and Justice Reform (ICJR) Anggara Suwahju berharap, kedua pasangan calon menunjukkan komitmennya terkait agenda penting di bidang hukum dan HAM.

Anggara menambahkan, komitmen tersebut perlu dituangkan dalam bentuk skala prioritas, yang disampaikan saat debat perdana Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Debat pertama Pilpres 2019 akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis, 17 Januari 2019. Tema yang diangkat adalah hukum, HAM, terorisme, dan korupsi.

"Sebenarnya yang kita pengin komitmen kedua paslon terhadap upaya perlindungan HAM terutama aspek-aspek fair trial di kasus-kasus hukuman mati, perubahan hukum pidana, dan sistem peradilan pidana, plus prioritasnya," kata Anggara saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/1/2019).

Baca juga: Jelang Debat Perdana, BPN Prabowo-Sandiaga Revisi Visi Misi

Pentingnya skala prioritas tersebut menurutnya agar masyarakat mengetahui arah pembangunan Indonesia dalam lima tahun ke depan.

Selain itu, dengan membeberkan skala prioritas, publik dapat memantau dan menagih janji paslon yang terpilih nantinya.

"Nanti kalau mulai memerintah, prioritas apa yang akan dibenahi dari tiga hal tersebut? Dari situ, tolok ukur keberhasilannya sejauh mana?," terangnya.

"Sehingga masyarakat bisa melakukan penilaian terhadap prioritas yang akan diambil oleh capres-cawapres," sambung dia.

Sebelumnya, Anggara menuturkan terdapat tiga isu hukum yang perlu dijawab oleh kedua paslon dalam debat.

Isu pertama adalah daftar panjang terpidana yang menunggu untuk dieksekusi mati.

“Buat kami sih, sederhana. Pertama soal hukuman mati, apa yang hendak diperbuat dengan 219 orang dalam daftar tunggu terpidana mati,” terang Anggara.

Kemudian, ICJR juga ingin mengetahui kebijakan masing-masing paslon terkait pembahasan Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

Baca juga: Daftar Pertanyaan Debat Sudah Diterima Tim Kampanye

Terakhir, ICJR ingin melihat bagaimana pandangan kedua paslon terkait reformasi sistem peradilan pidana, mengingat maraknya kasus penyiksaan yang terjadi dalam rumah tahanan.

Dalam sesi debat pertama, Joko Widodo-Ma'ruf Amin selaku pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, akan berhadapan dengan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Debat ini akan membahas hukum, HAM, korupsi dan terorisme, bersama dengan enam orang panelis.

Debat pertama akan disiarkan oleh empat lembaga penyiaran, yaitu TVRI, RRI, KOMPAS TV, dan RTV.

Kompas TV Keluarnya kisi-kisi pertanyaan debat menjadi polemik dan drama jelang debat pertama pilpres 17 Januari nanti. Tapi tak hanya itu, sejumlah drama lainnya juga muncul seperti adanya pencoretan 2 nama panelis debat hingga adanya saling tuding kedua kubu takut debat? Apakah drama-drama politik ini akan mempengaruhi jalannya debat pilpres pertama nanti? Atau mungkin ini adalah bagian pendahuluan dari episode drama sesungguhnya pada debat Pilpres 17 Januari nanti? Kita simak dialognya berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Nasional
Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

Nasional
KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Nasional
Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Nasional
Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com