JAKARTA, KOMPAS.com - Moderator debat perdana Pilpres 2019, Ira Koesno, ingin debat berlangsung 'nendang', meskipun pertanyaan telah diberikan ke kandidat sebelum penyelenggaraan debat.
Menurut dia, menjadi tugasnya dan Imam Priyono sebagai moderator debat, untuk menyampaikan kembali pertanyaan ke paslon dengan bahasa yang mudah dipahami publik.
Hal ini penting, supaya publik mengerti apa yang menjadi pertanyaan dan bagaimana penjelasan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Bagaimana caranya walaupun pertanyaan sudah diberikan, tetapi ini juga mudah dipahami oleh publik dan memang bunyi, tetap nendang gitu," kata Ira saat ditemui di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2019).
Baca juga: 5 Fakta tentang Debat Pilpres yang Perlu Diketahui
Ira mengatakan, sebagai pemandu debat, ia dan Imam telah menyiapkan cara untuk melakukan penajaman pertanyaan dengan pemilahan frasa dan diksi yang dinilai tepat.
Sementara itu, Imam menambahkan, pertanyaan debat bisa jadi begitu rumit, kompleks, dan sangat akademik.
Menjadi tugasnya bersama Ira untuk mengartikulasikan pertanyaan itu menjadi 'bahasa publik'.
"Kata dan diksi apa yang memudahkan publik dari segala kalangan juga masuk dalam perdebatannya," ujar Imam.
Baca juga: Panelis Debat Tak Akan Singgung Kasus Terkait Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme
Ira menambahkan, pertanyaan debat sifatnya hanya pemantik. Meskipun pertanyaan telah diberikan ke paslon sebelum debat diselenggarakan, tetapi, itu tak akan mengurangi keseruan.
Sebab, setelah pertanyaan dilontarkan, paslon harus memberikan penjelasan atas jawabannya. Selanjutnya, moderator akan memberi pertanyaan untuk menggali jawaban tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.