Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perwakilan Masyarakat Sipil Beri Dukungan Moral ke KPK untuk Lawan Teror

Kompas.com - 10/01/2019, 17:52 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perwakilan masyarakat sipil mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (10/1/2019) sore.

Mereka datang menyatakan dukungannya agar pimpinan dan pegawai KPK tetap konsisten dalam memberantas korupsi pasca-dugaan teror di rumah dua pimpinan KPK.

Baca juga: Polisi Periksa 12 Saksi Terkait Pelemparan Bom Molotov di Rumah Wakil Ketua KPK

Mantan Pimpinan KPK Erry Riyana Hardjapamekas berharap agar pelaku teror di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif bisa segera ditemukan dan ditindak tegas.

"Di sisi lain kami mengambil hikmah ini justru membangunkan kita semua betapa pentingnya dan betapa tidak boleh lengahnya kita untuk terus mengawal agenda pemberantasan korupsi," kata Erry dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (10/1/2019).

Baca juga: 4 Fakta Pelemparan Bom Molotov di Rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif

Di sisi lain, mantan penasihat KPK Zainal Abidin yakin dua peristiwa tersebut tak akan mematahkan semangat KPK dalam memberantas korupsi. Senada dengan Erry, Zainal berharap teror-teror terhadap jajaran KPK tak terulang lagi.

"Harapan kita, pemerintah kita di masa yang akan datang lebih serius bukan hanya pemberantasan korupsi akan tetapi juga melindungi pemberantas korupsi," ujar dia.

Sementara itu, Guru Besar Universitas Indonesia Mayling Oey melihat KPK sudah mampu melawan kejahatan korupsi sejak lama. KPK juga dinilainya mampu menciptakan perubahan yang lebih baik.

Baca juga: Laode dan Keluarga Berada di Rumah Saat Pelemparan Bom Molotov Terjadi

Dengan demikian, KPK harus tetap berani melawan segala bentuk ancaman.

"Kami sadar bahwa banyak sekali orang yang dahulu selalu apa, menikmati, sekarang merasa terancam dengan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh KPK untuk kebaikan bangsa ini KPK harus tetap berada dan makin tegak, makin kuat. Kita selalu mendukung KPK agar tetap tegar," ujarnya.

Tiga Borgol

KPK juga kedatangan perwakilan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah.

Sekretaris Jenderal Pemuda Muhammadiyah Zulfikar A Tawalla memandang dugaan teror terhadap dua pimpinan KPK untuk mengganggu kinerja lembaga antirasuah tersebut dalam memberantas korupsi.

Baca juga: INFOGRAFIK: Teror Bom terhadap Dua Pimpinan KPK

Di sisi lain, ia berharap agar Presiden Joko Widodo memperkuat komitmennya terhadap agenda pemberantasan korupsi.

Kemudian ia juga meminta agar Polri serius mengungkap peristiwa tersebut dan kasus teror lainnya terhadap KPK, seperti kasus penyiraman air keras ke penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

"Dan memberikan dukungan penuh kepada KPK untuk tetap konsentrasi menyelesaikan kasus yang sedang diproses," ujar Zulfikar saat membacakan pernyataan pers di depan lobi gedung KPK.

Baca juga: Sebelum Teror Bom, Ada Orang Asing Tanya Lokasi Rumah Ketua KPK

PP Muhammadiyah pun memberikan tiga borgol kepada Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

Tiga borgol itu sebagai simbol agar penyerang Novel Baswedan dan terduga pelaku teror pimpinan KPK segera ditangkap. Kemudian sebagai simbol agar KPK tetap konsisten menjerat para koruptor.

Kompas TV Sehari setelah insiden teror bom molotov di rumahnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Laode Muhammad Syarif, tetap beraktivitas seperti biasa. Situasi keamanan di sekitar rumah Laode M Syarif terlihat kondusif.<br /> Pada Rabu (9/1) pagi, Laode tetap berangkat ke kantornya di kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Laode menyebut, keluarganya tidak bereaksi berlebihan, meski kemarin sejumlah bom molotov, ditemukan rumah mereka.<br />
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com